Berita Daerah Terkini
Cerita Bripka Aurin Selama Jadi Polisi 3 Tahun Tak Mudik Lebaran, Rindu Pasti, tapi Demi Tugas
Susana lebaran masih terasa, gemah takbir masih terdengar bekomandan usai melaksanakan shalat wajib 5 waktu.
TRIBUNKALTARA.COM, TANA PASER - Susana lebaran masih terasa, gemah takbir masih terdengar bekomandan usai melaksanakan salat wajib 5 waktu, di berbagai Masjid yang ada di penjuru Indonesia, utamanya di Kabupaten Paser.
Momen hari raya Idul Fitri merupakan hal yang paling ditunggu oleh umat muslim utamanya masyarakat yang ada di Kabupaten Paser. Senin (15/5/2021).
Tidak hanya sekedar melaksanakan ibadah salat Idul Fitri usai berpuasa 1 bulan penuh, hari lebaran juga dijadikan momen untuk berkumpul bersama keluarga beserta orang terdekat.
Saat Lebaran, masyarakat Indonesia memiliki tradisi untuk saling meminta maaf sembari menjalin silaturahmi satu sama lain, baik itu bertemu secara langsung maupun melalui panggilan suara.
Baca juga: Belum Sah Secara Hukum Negara, 70 Pasutri di Muara Komam Tana Paser Diusulkan Ikut Isbat Nikah
Namun 2 kali terakhir hari Raya Idul Fitri, masyarakat tidak begitu bebas melakukan aktifitas karena saat ini masih dalam situasi Pandemi Covid-19.
Ditambah dengan ketatnya aturan Pemerintah untuk tidak berkerumun, bahkan dengan diberlakukannya larangan mudik di Hari Raya.
Seperti halnya Bripka Ajurin, salah seorang Personel Polres Paser yang bertugas di Posko Pengaman yang nenghubungkan antara Kabupaten Paser dengan Penajam Paser Utara, tepatnya di Kecamatan Long Kali.
Baca juga: Lestarikan Tradisi Ayaman Tikar Daun Pandan di Kabupaten Tana Tidung, Warga Diberikan Pelatihan
Pria asal Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Kelahiran 1986 ini membeberkan, sudah 3 tahun terakhir tidak bisa berkumpul bersama sanak saudara, utamanya kedua orang tuanya di momen hari-hari raya Idul Fitri.
"Ini sudah ketiga kalinya Saya tidak Pulang Kampung, sebelum, hingga adanya Pandemi Covid-19 ini, kalau dihitung sudah 3 tahun lamanya," jelas Bapak 4 orang anak ini.
Saat ditanya mengenai apakah ada kerinduan untuk bertemu keluarga di kampung halaman, Ajurin mengatakan tentunya itu merupakan suatu hal yang pasti.
Baca juga: Sungai Kayan Naik 6,5 Meter, Belasan Rumah di Wilayah Bulu Perindu Tanjung Selor Terendam
"Sebenarnya ada keinginan pulang ke kampung halaman, tapi karena ini merupakan kewajiban sebagai Abdi Negara (bertugas), jadi keinginan itu harus ditunda dulu," terangnya.
Ia menegaskan, bukan tidak rindu dan menomor satukan keluarga melainkan ada tugas negara yang harus dijalankan.
Menurutnya, akan ada waktunya untuk pulang ke kampung halaman sembari membawa keluarga yang menemani di perantauan.
"Rencananya di bulan 9 nanti baru pulang kampung, supaya bisa ketemu keluarga, orang tua, saudara, itupun harus meminta izin dulu dari Polres," uraninya.
Ia berharap, pada September nanti bisa diberikan izin untuk pulang ke kampung halaman, jika tidak, maka Ia bersama istri dan anaknya tetap diam di Tanah Grogot.
(*)