Berita Daerah Terkini
Pembukaan Jalan Jembatan Mahkota II di Samarinda Masih Menunggu Keputusan Kementerian PUPR
Sudah satu bulan ini, tepatnya Senin 26 April 2021, Jembatan Mahkota II yang ada di Kota Samarindan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ditutup.
TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Sudah satu bulan ini, tepatnya Senin 26 April 2021, Jembatan Mahkota II yang ada di Kota Samarindan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ditutup, akibat abrasi.
Tak hanya itu, terjadi pula longsor di proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Kalhol ydi kolong Jembatan Mahkota II.
Pasca peristiwa ini terjadi dikabarkan pula plapon jembatan segmen Palaran mengalami pergeseran. Tentunya hal ini harus ditangani lebih lanjut, dengan mengukur kemiringan Jembatan, sampai menutup agar masyarakat tidak melintas.
Baca juga: Pekerja Panik Melihat Tanah Ambles di Lokasi, Jembatan Mahkota Dua Terancam Ambruk
Baca juga: Jembatan Mahkota II Ambles, Dishub Lakukan Penjagaan di Pintu Masuk dan Pasang Barier Beton
Masyarakat yang sering melinatas di Jembatan Mahkota II agar pemerintah dapat segera memperbaiki, sehingga jembatan tersebut dapat dibuka dan dilalui kendaraan.
Keputusan kapan akan dibukanya kembali perlintasan jalur yang menghubungkan tiga Kecamatan dan jalur pendekat gerbang Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) masih menunggu surat resmi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kepala Dinas PUPR Samarinda, Hero Mardanus saat dikonfirmasi awak media berkata bahwa jika Jembatan Mahkota II dibuka dan dapat dilintasi, bisa jadi ada opsi diberlakukan pembatasan kendaraan. Maksudnya, hanya kendaraan ringan yang dapat melintas di jembatan sepanjang jalur 1,4 kilometer ini.
Sedangkan kendaraan beban besar tidak diperkenankan melintas.
"(Masih) Nunggu suratnya untuk dibuka. Intinya positif, dalam waktu dekat akan dibuka. Kalau dibuka ya masih kendaraan ringan, bukan truk (tonase besar)," ungkapnya, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Usai Tinjau Lokasi, Walikota Samarinda Andi Harun Perintahkan Jalan Jembatan Mahkota II Ditutup
Menyinggung terkait konstruksi jembatan, dia mengatakan bahwa saat ini masih dalam kategori aman.
Tetapi untuk kepastian lebih detail masih menunggu alat uji crack atau pengukuran keretakkan. Alat tersebut untuk memastikan cape pile pylon 7 jembatan.
"Iya ini ada satu yang diperiksa lagi, yang ada crack itu, di pylon ke tujuh itu diperiksa," tegas Hero Mardanus.
Penanganan pasca abrasi dan pengecekan konstruksi jembatan juga dilakukan PT Nindya Karya (Persero), kontraktor pelaksana proyek IPA Kalhol.

Rensi selaku penanggung jawab PT Nindya Karya menyampaikan bahwa pengecekan sudah dilakukan jauh hari sebelumnya, dari pengukuran tersebut dia berkata jika tidak ada pergeseran yang terjadi.
Namun untuk kondisi lebih rinci, dirinya tak dapat memastikan.
"Dari pengecekan berkala kami dengan metode pengecekan yang sama sebelumnya, itu tidak ada pergerakan. Tapi soal informasi adanya pergerakan (pylon) itu memang nanti ada beberapa metode lagi untuk memastikan lebih rinci," ungkapnya, Selasa (25/5/2021).