Kecelakaan Speedboat Nunukan
5 Orang Warga Atap Korban Speedboat Terbalik Hari Ini Dimakamkan, Pencarian Jahra Terkendala Arus
5 Orang warga Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Nunukan korban speedboat terbalik hari ini dimakamkan. Tim SAR masih melakukan pencarian satu korban.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN – 5 Orang warga Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Nunukan korban speedboat terbalik hari ini dimakamkan. Sementara, Tim Sar masih melakukan pencarian satu korban atas nama Jahra.
Camat Sembakung Zulkifli saat dihubungi Tribunkaltara.com, Selasa (8/6/2021) menuturkan, hari ini sedang berlangsung penggalian pemakaman 5 korban meninggal yang merupakan warga Desa Atap.
"Sedang dipersiapkan penggalian pemakaman untuk 5 orang korban jiwa di Desa Atap," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Speedboat (SB) Ryan rute Tarakan-Desa Atap, Sembakung terbalik di perairan Desa Pelaju, Kecamatan Sembakung setelah menabrak papan kayu yang hanyut, Senin (7/6/2021), siang.
Baca juga: Update Speedboat Terbalik Satu Korban Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian
Diketahui jumlah penumpang termasuk motoris speedboat sebanyak 31 orang, terdiri dari 24 orang dewasa dan 7 anak-anak.
Adapun korban ditemukan selamat 25 orang dan 5 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Dan, 1 orang lagi yang masih dalam pencarian.

Identitas korban yang masih dalam pencarian bernama Jahra, jenis kelamin perempuan, usia 47 tahun, asal Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Pencarian hari kedua korban speedboat terbalik di perairan Desa Pelaju, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, hari ini dilanjutkan.
Lebih lanjut, Camat Zulkifli mengatakan pencarian hari kedua di bawah komando Basarnas Tarakan.
Baca juga: Kebiasaan Baru Aurel Usai Keguguran Diungkap Atta, Menantu Anang Hermansyah Ngaku Sempat Bingung
Informasi yang dihimpun, Basarnas Tarakan dibantu Polairud Polda Kaltara, Polsek Sembakung, Muspika Kecamatan Sembakung, Bakamla, UPP Kelas III P. Bunyu, Danramil Sembakung, Kampung Siaga Bencana (KSB), Destana, Tagana, Dinas Perhubungan, tim kesehatan, UPT BPBD Sembakung, PMI Kota Tarakan, dan masyarakat Desa Pelaju.
"Ini hari kedua kami untuk mencari 1 korban tenggelam. Kali ini tim Basarnas Tarakan turun langsung. Pencarian hari ini sudah di bawah komando Basarnas Tarakan.
Kami lagi di dermaga menuju Desa Pelaju," kata Zulkifli kepada TribunKaltara.com, melalui telepon seluler, pukul 09.00 Wita.
Sementara itu, meskipun cuaca tampak cerah, Zulkifli mengaku pencarian 1 korban tenggelam itu sedikit terkendala arus sungai yang deras.
"Kondisi air laut pasang jadi. Ditambah arus sungai sedikit deras. Untuk memudahkan pencarian air sungai harus surut," ujarnya.

Belum Ada Izin Berlayar
Informasi yang dihimpun dari Kepala Operasional Surya Sebatik Indonesia, Hasbullah, sampai saat ini izin berlayar SB Ryan ternyata belum dikantongi pemiliknya.
Sementara itu usia speedboat terhitung 8 tahun sejak produksi 2013 lalu.
"Kami tunggu rilis resmi dari Kepolisian terkait masalah legal dan tidaknya speed boat itu. Kami berharap speedboat reguler ke Desa Atap, Sembakung harus legal," tuturnya.
Dikatakan lebih lanjut oleh Zulkifli, jenis speedboatnya harus sesuai standar di Dinas Perhubungan Provinsi.
Baca juga: Kiprah Prajurit TNI di Perbatasan, Mengajar Murid SD di Malinau Barat Menghadapi Ujian Sekolah
"Tempat duduknya beda dengan speedboat lainnya seperti Nunukan-Pembeliangan. Biar SB Ryan mesinnya 202, yang penting punya memberika rasa aman bagi penumpang.
Masa tempat duduknya hadap-hadapan harusnya kan menghadap ke depan semua. Ketersediaan AC di dalam speedboat juga penting," ungkapnya.
(*)
Baca juga Berita Kecelakaan Speedboat Nunukan
Penulis: Febrianus felis