Berita Nasional Terkini
Blak-blakan! Presiden Jokowi Buka Suara Soal Relawannya Dirayu oleh Bakal Capres 2024: Ojo Kesusu
Blak-blakan! Presiden Jokowi buka suara soal relawannya dirayu oleh bakal Capres 2024: Ojo kesusu.
TRIBUNKALTARA.COM - Blak-blakan! Presiden Jokowi buka suara soal relawannya dirayu oleh bakal Capres 2024: Ojo kesusu.
Meski masih kurang lebih 3 tahun lagi Pemilihan Presiden ( Pilpres) 2024 digelar, tapi para bakal Capres sudah menebar pesona kemana-mana.
Hal tersebut, bahkan telah diungkap langsung oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) mengatakan, relawan pendukungnya sudah mulai dirayu-rayu oleh bakal Capres 2024.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyadari, bahwa relawan pendukungan memiliki kedudukan seksi di mata para bakal Capres 2024 mendatang.
Baca juga: Survei Capres 2024 LSI Tempatkan Prabowo Subianto Teratas, Komentar Ketum Gerindra Mengejutkan
Baca juga: Moeldoko Muncul di Survei Terbaru Elektablitas Capres 2024, Ganjar Menguat, Anies, Sandi & Prabowo?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa relawan pendukungnya di Pemilu Presiden 2014 dan 2019 lalu sudah dirayu dan ditarik-tarik untuk mendukung sejumlah calon yang digadang-gadang akan maju dalam Pemilu Presiden 2024.
Hal itu dikatakan Jokowi saat membuka rapat pimpinan nasional simpul relawan Seknas Jokowi dengan tema "Konsolidasi Organisasi Menuju Transformasi Visi Baru Seknas Jokowi" sebagaimana dalam video yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (12/6/2021).
"Sekarang saja sudah ada relawan Jokowi yang ditarik-tarik untuk mendukung si A, sudah ada yang dirayu-rayu untuk mendukung si B, dan dirangkul oleh si C," kata Jokowi.
Meskipun demikian, kata Presiden, masih banyak relawan pendukungnya yang menungggu arahan untuk bersikap pada Pemilu Presiden mendatang.
Jokowi mengaku paham dengan kondisi tersebut.
Relawan pendukungnya di Pilpres 2014 dan 2019 sangatlah seksi sehingga banyak calon yang meminta untuk dukungan.
Karena harus diakui para relawan tersebut telah berhasil mengantarkannya duduk di kursi RI 1 selama 2 periode.
"Saya tahu relawan Jokowi termasuk Seknas Jokowi ini seksi, seksi. Pasti akan ditarik-tarik kesana-kemari oleh para calon yang ingin maju pada pemilihan presiden 2024. Akan menjadi rebutan banyak pihak untuk didekati," katanya.
Meski banyak pihak yang sudah mendekati, Jokowi meminta relawan untuk mengamati terlebih dahulu peta dan konstelasi politik Pilpres 2024, atau menunggu arahannya mengenai pemilu nanti.
Baca juga: Survei Pasangan Capres Cawapres, Prabowo - Puan Teredah, Ketum Gerindra Tertinggi Duet dengan Anies
"Saya menyarankan kepada para relawan untuk mengamati dulu jangan tergesa-gesa. Ojo kesusu. Mari kita pelajari bersama-sama konstelasi politik, kita pelajari bersama-sama peta politiknya, dengan baik. saya melihat masih ada waktu yang cukup untuk melakukan itu semuanya," pungkas Jokowi.
Duet Megawati-Prabowo di Pilpres 2024?
Elite Gerindra bereaksi, muncul wacana duet Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto di Pilpres 2024 : usulan masyarakat kita tampung.
Duet Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto dianggap berpeluang kembali bertarung dalam Pilpres 2024 untuk menjadi suksesor Jokowi - Ma'ruf Amin.
Sebelumnya pada 2009 lalu, pasangan Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto pernah bertarung di Pilpres namun kalah dari SBY Boediono.
Mencuatnya wacana duet Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto di Pilpres 2024 seiring dengan "semakin mesranya" kedua pimpinan parpol Gerindra dan PDIP tersebut.
Bahkan jika duet Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto bertarung di Pilpres 2024 diyakini bakal menjadi koalisi besar di Pilpres 2024 mendatang.
Elite Gerindra Habiburokhman pun buka suara sol wacana menduetkan kembali Megawati Soekarnoputri - Prabowo Subianto di Pilpres.
Anggota DPR tersebut mengaku masih menunggu sikap resmi dari Prabowo Subianto, sebelum menentukan sikap Gerindra.
Baca juga: Resmikan Patung Bung Karno di Kemenhan, Megawati Lempar Kode Sanjung Prabowo
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didorong untuk kembali maju mencalonkan presiden pada Pilpres 2024.
Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai berpotensi mendampingi Megawati sebagai calon wakil presiden.
Demikian disampaikan Direktur Pro Mega Center Mochtar Mohammad, melalui keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Diketahui, Pro Mega Center adalah kelompok relawan yang sudah lama aktif mendukung Megawati.
“Pak Prabowo bisa,” kata Mochtar
Mochtar mengatakan, duet Megawati dan Prabowo merupakan kesuksesan yang tertunda pada Pemilu 2009 lalu.
“2009 kesuksesan yang tertunda,” ucap Mochtar.
Mochtar menilai pasangan Megawati-Prabowo dapat membentuk koalisi besar.
Menurutnya, duet ketum parpol itu berpotensi membuat tidak ada calon lain yang berani maju di Pilpres nanti.
"Kalau Mega-Prabowo bisa potensi koalisi besar mengarah satu pasang atau konsessus. Gak ada yang berani maju," ujar Mochtar.
Baca juga: Orang Dalam PDIP Bantah Internal Memanas Jelang Pilpres 2024, Tegaskan Ganjar Kadernya Megawati
Pernah di Pilpres 2009
Pasangan Megawati-Prabowo pernah maju di Pilpres 2009.
Dua pasangan lainnya di Pilpres 2009 adalah SBY-Boediono dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Namun keluar sebagai pemenang kala itu adalah SBY-Boediono.

Kata Gerindra
Partai Gerindra menampung usulan publik yang mewacanakan menduetkan kembali Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Saya pikir semua opsi masih bisa terbuka, usulan dari masyarakat kita tampung, kita pikirkan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/6/2021).
Habiburokhman mengatakan, keputusan terkait pilpres tetap menunggu keputusan Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra.
Kesediaan Menteri Pertahanan itu maju pada pesta demokrasi 2024 dinanti kader.
"Beliau harus menyatakan kesediaannya nanti, baru kita benar-benar resmi mencalonkan beliau," ujar anggota Komisi III DPR RI itu.
Baca juga: Ditemui Mendikbud Nadiem Makarim, Megawati Tak Sendiri, Sejumlah Petinggi PDIP Ikut Mendampingi
Lebih lanjut, Habiburokhman mengatakan Kader Gerindra kukuh mendorong Prabowo maju sebagai capres.
Restu kader tersebut disuarakan sejak 2019.
"Pada akhirnya kesediaan beliaulah (Prabowo) yang akan menentukan (jadi capres)," pungkasnya.
Kedekatan Megawati dan Prabowo
Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kedekatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam acara peresmian Patung Bung Karno di Kemenhan, Jakarta, kemarin.
Dalam momen itu, Megawati bahkan menyebut Prabowo sebagai sahabatnya.
"Atas nama pribadi dan keluarga Bung Karno, saya mengucapkan terima kasih dan penghormatan secara khusus kepada Bapak Prabowo, Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan sekaligus sahabat saya, atas peresmian patung Bung Karno ini," kata Megawati saat peresmian patung Bung Karno di Kemenhan, Jakarta, Minggu (6/6/2021).
PDIP-Gerindra koalisi?
Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai, momen keakraban antara Megawati dan Prabowo saat peresmian Patung Bung Karno merupakan bagian dari membangun kedekatan jelang pilpres 2024.
Menurut Ray, perekatan emosional terus dilakukan oleh kedua pihak agar kendala-kendala non emosional juga dapat dihindarkan.
Baca juga: Sepak Terjang Budi Gunawan, Dijagokan Jadi Ketua Umum PDIP Gantikan Megawati, Pernah Diancam Dibunuh
"Sudah sulit mengabaikan bahwa PDIP dan Gerindra akan berkoalisi di pilpres yang akan datang. Masalahnya siapa dari PDIP dan di posisi apa? Meskipun secara umum, kita mendapat kesan adakah Prabowo dengan Puan," kata Ray saat dihubungi Tribunnews, Senin (7/6/2021).
Ray menambahkan, bahwa kesan umum Prabowo-Puan bisa juga berubah kala duet ini tidak terlalu besar minatnya di ranah pemilih.
Gerindra, khususnya, tentu memungkinkan untuk mengevaluasi nama yang dicalonkan oleh PDIP.
Bahkan tidak mungkin, Gerindra akan mencari nama lain di luar PDIP jika elektabilitas Prabowo-Puan mandeg.
"Dalam hal ini, posisi Gerindra jauh lebih kuat. Sekalipun keluar dari koalisi PDIP misalnya, Gerindra tetap memiliki banyak opsi untuk manuver. Jadi tidak mengherankan jika saat ini terlihat PDIP lebih membutuhkan Gerindra dibandingkan sebaliknya," ucap Ray.
Ray juga mengatakan, kata-kata manis seperti 'sahabatku' nampaknya akan terus bergema sampai ke pencalonan pasangan capres nanti.
Pengamat Politik M Qodari mengatakan acara peresmian Patung Bung Karno di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan yang dihadiri Prabowo dan Megawati memiliki nilai politik yang luar biasa besar menjelang Pilpres 2024.
Apalagi setelah Megawati secara khusus menyapa Prabowo sebagai 'sahabatnya'.
"Acara tadi sangat spesial pakai telur, apalagi ada Prananda," ujarnya.
"Ini sebuah aliansi strategis, aliansi ideologi Soekarnois yang akan berpuncak pada 2024 mendatang," ujar Qodari menambahkan.
Baca juga: Apa Itu Bukit Algoritma? Trending di Twitter, Anak Buah Megawati di PDIP Budiman Sudjatmiko Disorot
Menurut Qodari hubungan PDIP dan Gerindra semakin 'mesra' akhir-akhir ini.
"Ini istilahnya kawin gantung tinggal peresmian saja. Tinggal formatnya nanti 2024 bagaimana," kata dia.
Bagi Qodari ada dua format Pilpres 2024 nanti. Yakni Jokowi-Prabowo bisa dipasangkan di Pilpres dengan amandemen UUD 45 dan Prabowo-Puan jika tidak ada amandemen UUD 45.
"Nanti Gerindra akan kalkulasi mana dari dua pilihan ini yang lebih memungkinkan menjamin statbilitas politik dan aliansi nasionalis Soekarnois," katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Bilang Relawan Pendukungnya Mulai Dirayu-rayu oleh Para Kandidat Capres 2024, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/06/12/jokowi-bilang-relawan-pendukungnya-mulai-dirayu-rayu-oleh-para-kandidat-capres-2024.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official