Berita Nunukan Terkini

Waspada Virus ASF di Nunukan, Plt Camat Krayan Timur Imbau Warga Tak Konsumsi Daging Babi

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Krayan Timur, Permia Peter, minta warganya tak mengkonsumsi daging babi sementara waktu.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ Istimewa
Pengambilan sampel ternak babi yang mati di Desa Wa Yagung, Kecamatan Krayan Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pelaksana Tugas (Plt) Camat Krayan Timur, Permia Peter, minta warga tak mengkonsumsi daging babi sementara waktu.

Sebelumnya, diduga penyakit African Swine Fever (ASF) telah masuk ke wilayah Krayan Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), sehingga menyebabkan 30 ekor babi mati.

Penyakit ASF yang disebabkan oleh virus Genus Asfivirus dan Family Asfarviridae itu, pertama kali masuk di Indonesia pada awal 2020.

Baca juga: 30 Ekor Babi Mati, Kadispertanakan Nunukan Masniadi Minta Warga Waspada Penyakit ASF dan Imbau ini

Baca juga: 30 Ekor Babi Mati di Wilayah Krayan Timur, Kadispertanakan Nunukan Masniadi Beber Dugaan & Kronologi

Diketahui penyakit ASF dapat menyebabkan penyakit pada babi, bahkan dengan fatalitas 100 Persen.

Permia Peter mengatakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Nunukan sudah menangani peyuntikan puluhan ekor babi di Krayan Timur.

"Dari laporan warga sejak Senin lalu banyak ternak babi yang mati. Di Desa Wa Yagung ada 19 ekor kerbau yang mati. Sakit tiga hari nggak mau makan lalu mati," kata Permia Peter kepada TribunKaltara.com, Minggu (13/06/2021), pukul 13.00 Wita.

Baca juga: 40 Babi di Bulungan Mati Mendadak, Dinas Pertanian Kaltara Jelaskan Virus ASF, Menular ke Manusia?

Tak hanya itu, untuk mengantisipasi terjangkitnya ASF pada ternak lain, sejumlah kerbau pun disuntik.

"Yang mati hanya babi saja. Kerbau disuntik untuk antisipasi saja, jangan sampai terjangkit. Tapi belum ada informasi terupdate lagi, karena jaringan telepon agak susah di sana," ucapnya.

Puluhan ekor babi dikubur di Desa Wa Yagung dan Desa Bungayan, Kecamatan Krayan Timur, Kabupaten Nunukan, belum lama ini. (Istimewa).
Puluhan ekor babi dikubur di Desa Wa Yagung dan Desa Bungayan, Kecamatan Krayan Timur, Kabupaten Nunukan, belum lama ini. (Istimewa). (istimewa)

Informasi yang dihimpun, penyakit ASF yang menjangkiti babi itu tidak memiliki sifat zoonosis.

Sehingga penyakit ASF tidak menular pada manusia.

Baca juga: Babi Mati Mendadak tak Hanya di Bulungan, Distan Kaltara Ungkap Terjadi Juga di Malinau & Nunukan

Meski begitu, Permia Peter mengimbau kepada warga Krayan Timur untuk tidak mengkonsumsi daging babi sementara waktu.

"Untuk sementara waktu, jangan konsumsi daging babi dulu. Babi yang mati dikubur jauh-jauh dari permukiman warga. Ini untuk antisipasi takutnya bisa menular ke manusia," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, pada 5-9 Juni lalu, telah terjadi kematian 30 ekor babi di dua desa sekaligus.

Untuk di Desa Wa Yagung, ada 5 ekor babi hutan dan 19 ekor babi ternak, yang mati.

Menyusul, kematian 6 ekor babi ternak di Desa Bungayan.

Baca juga: Mati Mendadak Diduga Terjangkit ASF, Warga Kecamatan Peso Bulungan Selektif Buru & Konsumsi Babi

Saat ini, jumlah babi yang tersisa di Desa Wa Yagung ada 13 ekor. Satu diantaranya dalam kondisi sakit (observasi).

Sementara itu, jumlah babi ternak yang tersisa di Desa Binuang ada 4 ekor, 2 ekor diantaranya sakit.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved