Berita Malinau Terkini
Progres Vaksinasi Covid-19 di Malinau Baru 13 Persen, Masih Jauh dari Target, Ini Kendalanya
Data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Malinau, progres vaksinasi Covid-19 di Malinau baru 13 persen.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Malinau, progres vaksinasi Covid-19 di Malinau baru mencapai 13 persen.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB Malinau John Felix Rundupadang mengatakan, saat ini sebagian sasaran Covid-19 masih menunggu dosis ke-2.
"Ada sasaran yang masih menunggu dosis kedua yakni tenaga pendidik dan kependidikan. Saat ini progres vaksinasi Covid-19 di Malinau baru 13 persen," ujarnya, Kamis (24/6/2021).
Menurutnya, target utama vaksinasi Covid-19 adalah menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity di daerah.
Baca juga: Jelang PTM, Kadinkes Malinau Papar Progres Vaksinasi Covid-19, 270 Guru Butuh Vaksin Dosis Ke 2
Membentuk kekebalan kelompok terhadap virus corona di Malinau diakui masih jauh dari target yang dicanangkan.
Target keseluruhan jumlah sasaran yang akan divaksin Covid-19 di Kabupaten Malinau adalah 24.279 sasaran.
Sedangkan sasaran yang telah menerima vaksin Covid-19 di Kabupaten Malinau berjumlah 3.132 penerima. Dan telah menerima dosis pertama menunggu dosis kedua berjumlah 5.214 sasaran.
"Kenapa kekebalan kelompok ini penting, karena Vaksin akan meminimalisir kemampuan survive virus.
Vaksin Covid-19 memperkecil peluangnya bertahan karena inangnya makin sedikit. Lama kelamaan virusnya akan mati," ungkapnya.
Baca juga: Harap Tak Ada Klaster Baru, Satgas Covid-19 Lakukan Screening Peserta Rapat Kerja APEKSI di Tarakan
Menurutnya, jumlah vaksin Covid-19 yang saat ini masih sangat terbatas, merupakan kendala yang dialami hampir seluruh daerah.
John Felix Rundupadang menjelaskan, selain itu ada perubahan pola hidup masyarakat. Terutama berkaitan dengan paradigma masyarakat yang semakin percaya diri menghadapi Covid-19.
Hal tersebut menurutnya memiliki dua sisi. Di satu sisi, masyarakat dapat kembali produktif, tidak lagi begitu mengkhawatirkan virus corona.

Di sisi lain, jumlah pelanggaran protokol kesehatan diperkirakan akan meningkat, sehingga memperluas potensi penyebaran Covid-19.
"Seperti dipaparkan dalam rapat Satgas Covid-19 Malinau, ada perubahan di masyarakat. Sebagian masyarakat mulai jenuh, karena sudah setahun lebih pandemi.
Perlu kami sampaikan, bahwa vaksin ini bukan obat. Dan vaksin juga tidak menggantikan protokol kesehatan," ucapnya.
(*)
Penulis : Mohammad Supri
Baca juga Berita Malinau Terkini