Stigma Negatif Corona Masih Ada, Satgas Covid-19 Kelurahan di Berau Kunjungi Pasien Isolasi Mandiri

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG REDEB - Stigma negatif corona masih ada, Satgas Covid-19 kelurahan di Berau kunjungi pasien isolasi mandiri.

Satgas Kelurahan Karang Ambon bersama puskesmas Bugis gencar melakukan kunjungan kepada pasien isolasi mandiri.

Lurah Karang Ambon, Arif Mulyono menjelaskan kegiatan tersebut sesuai dengan anjuran Kepala Daerah untuk memantau perkembangan kasus, ditengah kasus positif yang berkembang di Bumi Batiwakkal.

Baca juga: UPDATE Tambah 47, Kasus Konfirmasi Covid-19 di Malinau Berjumlah 1.162, 2 Pasien Meninggal Dunia

Baca juga: Peringati HUT Bhayangkara, 10 Jurnalis Kaltim Touring ke Sulsel Sembari Sosialisasi Bahaya Covid-19

Baca juga: Tenaga Kesehatan Gantian Rawat Pasien Covid-19 Tiap 6 Bulan, RSUD Malinau Butuh Tambahan Nakes

“Kondisi sebagian warga awal terkena kasus memang ada gejala, sebagian juga OTG,” jelasnya kepada TribunKaltara.com, Minggu (27/6/2021).

Dalam kegiatan tersebut pihak Satgas Kelurahan memberikan edukasi pada masyarakat sekitar, terutama agar pasien Covid-19 tidak dikucilkan oleh pihak lainnya.

Sebab, menurut Arief stigma tersebut masih ada dan cenderung merugikan masyarakat.

“Selama pandemi, masyarakat positif harus memiliki mindset yang baik dan perlu dukungan moral dari kalangan warga,” tegasnya.

Begitu juga pihaknya memberikan edukasi ke masyarakat sekitar untuk mematuhi protokol kesehatan agar tidak ada lagi penyebaran yang lebih banyak.

Menurutnya, masyarakat memang masih saja ada yang tidak mematuhi prokes dan cenderung abai. Seperti berkerumun pada satu tempat yang ramai.

Baca juga: Setelah Buruh Pelabuhan, Vaksinasi Covid-19 Lanjutan Direncanakan Menyasar Pedagang di Pasar Tarakan

Baca juga: Waspada, Kenali Gejala Covid-19 Varian Delta, Disebut Lebih Berbahaya Dibanding Varian Lainnya

Baca juga: Mulai Juli 2021, Polres Tarakan Buka Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 untuk Umum, Silakan Daftar

“Kami mengupayakan agar tidak begitu banyak kerumunan yang terjadi di sekitar kelurahan,” ungkapnya.

Begitu juga ketika masyarakat hendak membuat acara besar seperti pernikahan atau yang bersifatnya mengumpulkan banyak orang, tetap harus izin terlebih dahulu kepada pihak kelurahan.

“Kegiatan ini akan tetap kami lakukan untuk memutus tali penularan yang lebih banyak lagi,” tutupnya. (*)

Penulis: Renata Andini

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official