Berita Tarakan Terkini
Hujan Deras Tak Turun di Tarakan, Embung Binalatung Nyaris Kering, Waspada Kemarau Terjadi Agustus
Embung Binalatung Kelurahan Kampung Satu nyaris mengalami kekeringan. Ini disebabkan curah hujan yang tak begitu tinggi.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN – Kondisi Embung Binalatung Kelurahan Kampung Satu nyaris mengalami kekeringan. Ini disebabkan curah hujan yang tak begitu tinggi terjadi selama sepekan sehingga tak banyak menampung debit air hujan yang banyak.
Ini dibeberkan Dirut PDAM Tirta Alam Kota Tarakan, Iwan Setiawan kepada awak media, Minggu (18/7/2021). Dibeberkan Iwan, kondisi Embung Binalatung di Kelurahan Kampung Satu hanya menampung sekitar 500.000 meter kubik.
“Embung ini tidak memiliki sumber air. Hanya menampung air hujan. Embung Binalatung itu mensuplai ke Kampung Bugis dan IPA Kampung Satu Skip,” beber Iwan.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Air Bersih, Hal ini yang Dilakukan Plt Dirut PDAM Akiyambir Tana Tidiung
Dalam beberapa pekan ini, kondisi hujan tak begitu deras dan lama mengguyur Kota Tarakan. Sehingga lanjutnya tak cukup menampung embung yang ada di Kelurahan Kampung Satu Skip.
Per hari ini lanjutnya, ketinggian air di Embung Binalatung hanya di angka 47 sentimeter. Saat ini pula, ada salah satu IPA yang dihentikan sementara aliran airnya.
Baca juga: Pembangunan IPA Binalatung Dikebut, Walikota Khairul Sebut Warga Wilayah Timur Nikmati Air Bersih
“Di Kampung Bugis ada dua IPA. Satunya berproduksi 60 liter per detik kali dua. Satunya kita stop karena airnya dari IPA Binalatung. Kalau diaktifkan maka IPA Binalatung akan habis. Jadi satu saja yang distop,” jelasnya.
Dampak dari dihentikan sementara aliran airnya, lanjut Iwan, ada beberapa daerah yang tidak mengalir air PDAM. Utamanya area Kampung Bugis belakang Asrama Polisi (Aspol) dan area Kampung Baru.

Sementara untuk embung lainnya dilanjutkan Iwan dinyatakan aman. Baik Embung Persemaian yang berada di Kelurahan Karang Harapan dan Embung Rawasari serta Embung Bengawan.
“Yang bermasalah itu di Embung Binalatung saja. Dampak ini tidak dirasakan semua. Ini sedang digilir sementara,” jelasnya.
Baca juga: Pengaruhi Air Bersih, Masyarakat Adat Minta Pemerintah Seriusi Isu Kerusakan Lingkungan di Malinau
Ia melanjutkan, memang saat ini sudah memasuki musim kemarau. Dan Agustus 2021 mendatang diprediksi puncak kemarau terjadi.
Untuk itu ia mengimbau dalam kondisi ini masyarakat menghemat pemakaian air. Atau jika memiliki penampungan lebih agar bisa menyiapkan sejak awal dan menampung air hujan saat terjadi hujan. Sehingga bisa mengatasi kemarau di Agustus 2021 mendatang.
“Meski curah hujan sering tapi sedikit dan tidak cukup memenuhi embung. Kami imbau hemat air. Kebijakan bergiliran dimulai hari ini karena ada beberapa yang tidak ngalir,” jelasnya.
Ia melanjutkan lagi, saat ini untuk embung yang dinyatakan aman dari sisi ketersediaan air bakunya di antaranya Embung Bengawan.
“Sumber air baku jelas cukup bagus. IPA itu aman. Juata juga masih aman dan mungkin agak keruh karena banyak plak naik karena airnya gak banyak. Pengaruhnya itu aja. Tapi kalau kemarau terus ya rawan juga. Kita berharap hujan deras saja,” harapnya.
Ia melanjutkan, Embung Rawasari sendiri saaat ini sudah bisa digunakan. Jika nantinya Embung Indulung sudah kelar dikerjakan, termasuk pemasangan IPA maka bisa membantu suplai air yang selama ini hanya berasal dari Embung Binalatung.
Baca juga: Intake Sungai Buaya Bulungan Dangkal, PDAM Danum Benuanta Tanjung Selor Bagikan Air Bersih Gratis