Berita Malinau Terkini

Stok Vaksin Sempat Kosong, Warga Malinau Serbu Vaksinasi Covid-19 di Stadion Utama

Vaksinasi massal di Stadion Utama Malinau diserbu oleh warga yang hendak divaksin.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Stadion Utama Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (5/8/2021). (TribunKaltara.com / Mohammad Supri) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Stadion Utama Kabupaten Malinau diprioritaskan untuk orang lanjut usia dan masyarakat umum.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 seringkali menjadi buruan oleh warga Malinau karena kekosongan vaksin di sejumlah daerah. Sejak pagi tadi, halaman Stadion Utama mulai ramai dibanjiri calon penerima.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Sinovac untuk 750 sasaran tersebut merupakan kerja sama Dinas Kesehatan P2KB dengan Rumah Aspirasi Dedi Sitorus di Malinau.

Baca juga: Vaksinasi Massal Kembali Dilakukan di Gedung Universitas Borneo Tarakan, Sasarannya 500 orang

Vaksinasi Covid-19 hari ini diperuntukkan untuk orang lanjut usia (Lansia), masyarakat di wilayah kecamatan dengan kasus konfirmasi tinggi, dan Mahasiswa.

Ditemui seusai pelaksanaan vaksinasi, warga Malinau Kota yang merupakan Mahasiswa PTS di Samarinda, Ilham mengutarakan motivasinya berburu vaksin.

"Kami diwajibkan vaksin untuk keperluan kuliah tatap muka. Kalau tidak ada kartu vaksin, susah mau ke Samarinda. Di mana-mana kartu vaksin diwajibkan," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Kamis (5/8/2021).

Pantauan TribunKaltara.com, sempat terjadi penumpukan warga di gerbang Stadion Utama, tempat calon penerima mengajukan registrasi pendaftaran.

Warga Malinau Kota, Andi Halim menilai penyebab membludaknya pendaftar dikarenakan kekosongan vaksin Covid-19 sejak akhir Juni lalu.

Sedangkan, kartu vaksin kini menjadi persyaratan wajib pelaku perjalanan selama PPKM maupun sejumlah urusan administrasi.

"Tidak mungkinlah kita mau desak-desakan begini kalau vaksinnya banyak. Sekarang kan kosong, kalau tidak lincah ngejar, ketinggalan, nda bakal dapat," katanya.

Halim yang juga merupakan calon penerima kategori Lansia mengusulkan agar penyelenggara vaksinasi Covid-19 membagi lokasi pelaksanaan untuk mengurangi risiko kerumunan masyarakat.

"Sebaiknya pendataan dilakukan jauh hari, 3 atau 4 hari sebelum pelaksanaan. Ini kenapa numpuk karena semua mau divaksin, sedangkan jumlahnya terbatas.

Kasian ada yang tidak kebagian. Supaya tertib, dipecahlah ke beberapa lokasi, atau satu lokasi tapi ada pos-pos begitu," ungkapnya.

Baca juga: UPDATE Progres Vaksinasi di Kabupaten Malinau, 13.825 Sasaran Menunggu Dosis Dua

10 Cara Pencegahan Virus Corona

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved