Berita Tarakan Terkini
Kembali Masuk PPKM Level 4, Wali Kota Tarakan Khairul Sebut Sekarang Sudah Muncul Klaster Komunitas
Kembali masuk PPKM Level 4, Wali Kota Tarakan dr Khairul sebut sekarang sudah m'uncul klaster komunitas.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kembali masuk PPKM Level 4, Wali Kota Tarakan dr Khairul sebut sekarang sudah m'uncul klaster komunitas.
Kota Tarakan kembali masuk dalam wilayah yang masuk dalam perpanjangan PPKM Level 4 di Provinsi Kaltara.
Ini berdasarkan Inmendagri Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Covid-19 di Wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua.
Baca juga: PPKM Level 3 Diperpanjang, Komisi I DPRD Malinau Minta Guru Kreatif Kemas Pembelajaran Daring
Baca juga: PPKM Level 3 Berlangsung Dua Minggu, Bupati Bulungan Syarwani Fokus Hal Ini
Baca juga: Kabupaten Nunukan Masuk PPKM Level 3, Bupati Asmin Laura: Alhamdulillah, Segera Lakukan Pembahasan
Ini ketiga kalinya Kota Tarakan kembali mengalami perpanjangan PPKM Level 4 dan hanya satu-satunya yang bertahan di Provinsi Kaltara.
Wali Kota Tarakan dr. Khairul M.Kes dikonfirmasi media ini membenarkan hal tersebut. Pada perpanjangan PPKM kali ini berlaku hingga 23 Agustus 2021 mendatang.
“Mau bagaimana lagi, harus tetap dilanjutkan PPKM-nya. Karena ini instruksi dari pusat,” beber Khairul.
Ia melanjutkan, memang kondisi saat ini kasus belum mengalami penurunan. Data per Senin (9/8/2021) kemarin, total kasus konfirmasi positif bertambah 76 orang dan nihil kasus sembuh. Sementara kasus meninggal 8 orang. Tercatat kasus aktif mencapai 2.538 orang. Dan kasus positif terkonfirmasi mencapai 10.135 orang di Kota Tarakan.
“Kalau dilihat, Kaltara tinggal Tarakan saja. Bulungan dan Nunukan sudah tidak masuk PPKM,” ujarnya.
Ia melanjutkan untuk rencana pengetatan yang benar-benar ketat memang sudah dipikirkan pihaknya. Namun ini masih harus dibahas lebih lanjut.
“Kita siapkan dulu di hilirnya ini banyak orang yang butuh masuk,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini sudah muncul klaster transmisi komunitas. Sehingga sulit melacak dan melihat asal mulanya dari mana sumber kasus tersebut.
“Bisa dari warung makan, bisa dari penganten, aktivitas lainnya,” jelasnya.
Ia membeberkan, saat ini secara nasional semua sedang prihatin sehingga masing-masing orang harus membatasi diri.
“Kita kemarin sudah menikmati agak bebas, sekarang diketatkan lagi. Ini kalau dibiarkan, dari pusat juga tiap minggu rapat terus dipimpin Presiden RI,” ujarnya.
Rapatnya lanjut Khairul, membahas wilayah yang mengalami kenaikan kasus cukup tinggi. Rapat dipimpin Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan kepada gubernur dan wali kota serta bupati.