Berita Tarakan Terkini
19 Warga Binaan Lapas Tarakan Terpapar Covid-19 Jalani Isolasi Mandiri, 6 Pegawai juga Positif
Sebanyak 19 orang warga binaan yang saat ini berada di Lapas Kelas IIA Tarakan terpapar Covid-19. Semua warga yang positif Covid-19 menjalani isoman.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Sebanyak 19 orang warga binaan yang saat ini berada di Lapas Kelas IIA Tarakan terpapar Covid-19. Semua warga yang positif Covid-19 terebut menjalani isolasi mandiri.
Hal itu disampaikan Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan Yosep Benyamin Yembise kepada TribunKaltara.com, Kamis (12/8/2021).
Semua warga binaan yang terpapar saat ini sedang menjalani isolasi mandiri atau karantina mandiri.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Jenis Moderna Digelar di RSUD Tarakan, Sasar 160 Tenaga Kesehatan di Hari Pertama
Karantina mandiri dilaksanakan di ruang isolasi khusus yang sudah disiapkan. Sebelumnya sudah ada gedung hasil hibah Pemkot Tarakan belum lama ini.
Sedianya ruangan tersebut akan difungsikan sebagai tempat masa pengenalan lingkungan Lapas juga bisa digunakan untuk kegiatan isolasi mandiri warga binaan.
“Sambil karantina sambil menunggu kerja sama Puskesmas Karang Balik untuk datang melaksanakan tes,” ujar Yosep.
Baca juga: Sulap Labkesda Jadi Ruang Rawat Pasien Covid-19, Pemkot Tarakan juga Rekrut 120 Petugas Kesehatan
Selama ini pihak Lapas sudah bekerja sama dengan Puskesmas Kelurahan Karang Rejo. Karena dikhawatirkan banyak warga Lapas Kelas IIA Tarakan yang terpapar.
“Dengan kerja sama ini akhirnya bisa minimalisir banyaknya pegawai dan warga binaan yang terpapar,” ujar Yosep.
Sementara itu lanjutnya lagi, selain warga binaan ada 6 pegawai Lapas Kelas IIA Tarakan juga ikut terpapar Covid-19.
“Langkah yang diambil, mereka langsung melakukan work from home (WFH) di rumah masing-masing,” ujarnya.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Wali Kota Tarakan dr Khairul Tekankan Fokus Penyekatan di Lingkup RT
Adapun 19 orang tersebut terdiri dari 14 wanita dan 5 orang laki-laki. Saat ini pihaknya sudah memberlakukan tak ada jam besuk.
Mengingat kondisi masih pandemi, hanya bisa melakukan penitipan makanan oleh keluarga warga binaan.
Ia melanjutkan, sampai dengan hari ini daya tampung Lapas Kelas IIA Tarakan dihuni 1.295 orang. Itu tidak semua berstatus warga binaan.
“Ada yang masih bertatus tahanan selain warga binaan. Kemudian ada juga napi perempuan dan anak, ada juga napi teroris dan tindak pidana umum,” beber Yosep.
Itulah mengapa ia kerap mengatakan Lapas Kelas IIA Tarakan adalah satu-satunya lapas di Indonesia yang sangat unik.