Berita Tarakan Terkini
Soal Harga Swab Test PCR Diturunkan, Wali Kota Tarakan dr Khairul Ngaku Tunggu Instruksi Pusat
Begini reaksi Wali Kota Tarakan dr Khairul usai Jokowi meminta harga PCR diturunkan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
“Mereka harus dilayani karena itu penyelamatan dan untuk kebutuhan diagnostic,” ujarnya.
Ia melanjutkan, jika ditetapkan ingin lebih murah ia tak mempersoalkan.
Hanya saja lanjutnya, tentu sudah memikirkan bagaimana mengatasi persolan lain yang timbul misalnya dari hulunya.
Dalam hal ini yang dimaksud yakni mugkin penyediaan harga reagen PCR yang terjangkau juga.
“Seperti harga reagen PCR itu mahal karena dia dapat Pajak Penjualan Atas Baranf Mewah (PPnBM).
PPnBM-nya itu 35 persen katanya. Yah itu menjadi persoalan pusat yang menyelesaikan,” ujar dr Khairul.
Baca juga: Harga Terbaru PCR dan Antigen Mulai Berlaku, Cek Harga di Kimia Farma, Ada Penurunan
Artinya lanjut dr Khairul, pihaknya dalam hal instruksi penurunan harga PCR siap saja menerapkan.
Asalkan yang terpenting tambahnya, dari hulu diatasi dalam bentuk terjangkaunya ketersediaan barang seperti reagen dan juga dari sisi harganya.
“Sekarang saja dengan harga Rp 900 ribu saat ini yang masih berlaku, sulit diperoleh.
Apalagi ini harus dikeluarkan 1x24 jam. Kami saja layani pasien tidak selesai-selesai,” ujarnya.
Khusus pelaku perjalanan saat ini lanjut dr Khairul, dinomorduakan karena semua rumah sakit saat ini fokus melayani pasien.
“Karena itu untuk kebutuhan diagnosa, termasuk pasien kalau mau pulang, harus diasnogtic PCR. Begitu juga pertambahan kasus baru,” jelasnya.
Sehingga lanjutnya dengan harga saat ini saja, aksesnya sangat sulit untuk pelaku perjalanan khususnya di Tarakan.
Jika memang berat, lebih baik aturan dikembalikan seperti dulu, pelaku perjalanan menggunakan swab antigen.
“Dengan kondisi rumah sakit saat ini tidak mungkin siapkan 1x24 jam untuk pelaku perjalanan.