Berita Tarakan Terkini

RSU Kota Tarakan tak Bisa Keluarkan Hasil Swab Test PCR 1x24 Jam, Berikut Alasan Direktur RSUKT

RSU Kota Tarakan tak bisa keluarkan hasil swab test PCR dalam 1x24 jam, berikut alasan Direktur RSUKT dr Joko Hariyanto.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Dirut RSUKT, dr. Joko Hariyanto. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – RSU Kota Tarakan tak bisa keluarkan hasil swab test PCR dalam 1x24 jam, berikut alasan Direktur RSUKT dr Joko Hariyanto.

Dirut Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) dr. Joko Hariyanto beberkan alasan mengapa sulit mengerjakan hasil swab test 1x24 jam.

Ini berdasarkan permintaan Presien RI Joko Widodo, menginstruksikan alat swab test PCR harus bisa terbaca hasilnya selama 1x24 jam.

Baca juga: Tarif PCR RSUKT Rp 525 Ribu, Dirut Joko Beber Daftar Tunggu Banyak, Berasal dari Pelaku Perjalanan 

Merespons hal ini, dr. Joko Hariyanto mengatakan pihaknya menyatakan tidak mampu jika harus menerapkan hal tersebut.

Karena faktanya kondisi di lapangan, biasanya petugas bekerja sejak pagi hingga sore untuk mengerjakan sampel swab PCR.

“Bahkan sampai malam. Dan sehari itu 40 sampel kurang lebih diperiksa,” jelasnya.

Petugas yang disiapkan ada dua shift untuk melakukan pelayanan swab test PCR. Saat ini juga proses entry data harus realtime.

“ Karena terkoneksi dengan aplikasi Peduli Lindungi. Kalau kita periksa PCR di RSUKT pagi, sore kelihatan biasanya hasilnya bisa dilihat di aplikasi Peduli Lindungi,” jelasnya.

Adapun satu sampel atau satu reagen sendiri lanjutnya biasanya membutuhkan waktu. Karena ada beberapa tahapan yang harus dilakukan petugas. Mulai dari proses ekstraksi, percampuran dan pencocokan DNA.

“Itu yang membuat jadinya lama hasilnya terbaca. Ini agak kompleks. Tidak seperti swab antigen. Kita swab dan langsung keluar hasilnya,” jelasnya.

Baca juga: Resmi Diberlakukan, Dirut RSUKT dr Joko Hariyanto Beber Harga Baru Swab Test PCR Mandiri Rp 525 Ribu

Ia menambahkan, alatnya juga saat ini berputarnya cukup lama. Menggunakan mesin TCM. Berbeda halnya dengan pengujian antigen.

“Antigen tinggal dicampurkan antara reagen dan sampel lalu nanti keluar hasilnya," ungkap dr. Joko.

Kemudian tambahnya lagi, estimasinya sendiri jika tidak ada antrean, bisa terbaca sampai enam jam lamanya.

“Namun jika banyak antrean sampel harus menunggu. Itu hanya satu sampel. Dari proses dia swab, sampai keluar hasil. Antrean tambah banyak yam akin lama,” bebernya.

Lebih jauh ia membeberkan, untuk kegiatan swab test pengambilan pagi sampai siang. Kemudian sampel mulai di-running dari siang sampai malam hari.

“Begitu keluar hasil dari mesin langsung di-entry petugas di aplikasi. Kalau sore sudah keluar ya bisa dilihat. Kalau hasil print outnya silakan bisa diambil malam atau besok paginya,” ujar dr. Joko.

Baca juga: Nakes Masih Terpapar Covid-19, Layanan PCR RSUKT Ditutup, Tambah Bed Bila Pasokan Oksigen Lancar

Sebelumnya diberitakan, mulai per Rabu (18/8/2021), tarif swab test PCR sudah diturunkan tarifnya menjadi Rp 525 ribu sesuai edaran Kemenkes. Tarif itu turun sekitar Rp 375 ribu dari sebelumnya Rp 900 ribu. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved