Berita Tarakan Terkini
Pelaku UMKM Tarakan Bangkit, Beralih Menuju Digital Marketing, Terapkan Prinsip ‘Bisnis Langit’
para pelaku usaha masih berusaha survive dan bangkit lewat digital marketing agar tetap bisa menghidupkan UMKM di Kota Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
“Alhamdulillah dengan adanya market place seperti Blibli onlie, Bukalapak, Shope, Facebook, Instagram kami terbantukan. Kami masih bisa teta eksis, survive di tengah pandemi,” ulasnya.
Bagi mereka yang merasakan dampak dan tidak ada produk yang terjual atau tidak laku, sesame pelaku usaha terus saling men-support saat itu. Ada beberapa rekan ketika dilanda kondisi pandemic masih bisa tetap survive.
“Tapi yang kami lakukan bisnis langit. Ketika produk kami tidak laku dijual, kami hanya mendapatkan keuntungan 50 persen. Dari posisi normal sangat jauh. Karena kan harus bayar karyawan, harus menyisihkan lagi biaya operasional yang cukup tinggi termasuk biaya bahan baku dimana sembako mahal, naik, maka kami kembali pada prinsip bisnis langit. Kembali kepada yang maha kuasa,” ujarnya.
Jika ada hasil yang diperoleh, tak lupa berbagi kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Itu yang kerap dilakukan ia bersama seluruh rekan-rekannya yang tergabung dalam komunitas UMKM.
Dalam kesempatan Talk Show Tribun Kaltara Series pada Kamis (9/9/2021), ia menyampaikan UMKM Tarakan ada dalam rangka mengangkat sumber daya alam (SDA) juga mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) di Kota Tarakan.
Baca juga: Terdampak Pandemi Covid-19, Disperindagkop Bulungan Beri Kelonggaran Iuran Sewa Pelaku UMKM Pujasera
“Kami sangat ingin sekali, pemerintah Kota Tarakan bisa menggunakan produk lokal yang kami produksi dan membantu marketing atau pemasaran kami,” bebernya.
Ia melanjutkan dari sisi bantuan yang sudah disalurkan, ia mengakui Pemkot Tarakan tak pernah menutup mata. Melalui Disdagkop dan UKM Kota Tarakan, menagkomodir seluruh pelaku usaha untuk bisa menerima bantuan sebesar Rp 2,4 juta saat itu di tahun 2020 sebagai bantuan stimulus pelaku usaha.
“Itu sangat membantu kami. Juga dari segi pemasaran, lalu pelaku UMKM pemula, termasuk kredit usaha rakyat (KUR) yang sangat membantu kami agar bisa tetap hidup di tengah pandemic,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkot Tarakan, Hamid Amren juga berkesempatan menyampaikan paparannya dalam kegiatan Talk Show Tribun Kaltim Series.
Hamid Amren membeberkan, selama pandemi Covid-19, memang sektor kesehatan dan ekonomi yang paling terdampak parah.Untuk itu berbagai upaya dan langkah ditempuh Pemkot Tarakan. Salah satunya strategi penanggulangan Covid-19 di Kota Tarakan.
Pertama pemenuhan sarana pendukung. Dalam impelementasinya, di RSUKT saat ini sudah melakukan penambahan bed atau tempat tidur yang ditujukan bagi pasien Covid-19. Penambahan ini awalnya untuk mengantisipasi terjadi lonjakan kasus serta menambah dan memenuhi keterisian bed occupancy ration (BOR) di rumah sakit.
Namun lanjutnya, informasi diterima dari Dirut RSUKT dr. Joko Hariyanti, setelah penambahan tempat tidur, angka pasien sudah mulai berkurang.
“Sehingga direktur lapor kepada kami, misalnya nanti kalau datang BPK melakukan audit, harus dijelaskan peruntukannya,” ujarnya.
Karena lanjutnya, memang belum sempat dipakai untuk pasien Covid-19, kasusnya sudah menurun.
“Itu bukan kondisi kita tambah, itu real kebutuhan saat lonjakan kasus. Dan kita belum pakai ini, barangnya sudah ada. Mungkin bisa pakai untuk pasien lainnya. Begitu juga di rumah sakit lainnya,” bebernya.