Berita Nunukan Terkini

BKIPM Kembali Cek Mutu Ikan di Nunukan, Darmansyah Harap Pemda Terlibat Dalam Perawatan Pasar

BKIPM Wilayah Kerja Nunukan kembali melakukan pengecekan mutu ikan di Nunukan, Darmansyah mengharapkan Pemda Nunukan terlibat dalam perawatan pasar.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALARA.COM/FELIS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) untuk wilayah kerja Nunukan, kembali melakukan pengecekan mutu ikan di Pasar Yamaker dan Inhutani, Jumat (17/09/2021). TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - BKIPM Wilayah Kerja Nunukan kembali melakukan pengecekan mutu ikan di Nunukan, Darmansyah mengharapkan Pemda Nunukan terlibat dalam perawatan pasar.

Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) untuk wilayah kerja Nunukan, kembali melakukan pengecekan mutu ikan di Pasar Yamaker dan Inhutani, Jumat (17/09/2021).

Koordinator Inspekstur Mutu Ikan BKIPM, Darmansyah, mengatakan ini kali kedua pihaknya melakukan pengecekan mutu ikan di dua pasar yakni Inhutani dan Yamaker.

Baca juga: Pemerintah Bakal Buka Pintu Masuk Nunukan untuk Kedatangan dari Luar Negeri, Ini Kata Wagub Kaltara

Lebih lanjut dia sampaikan, pengecekan mutu ikan merupakan bentuk pengimplementasian Inpres nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kalimantan Utara (Kaltara).

"Pagi tadi kami sudah ambil sampel ikan di dua pasar dan akan kita uji standar mutu ikannya. Untuk menguji layak atau tidak dikonsumsi oleh masyarakat," kata Darmansyah kepada TribunKaltara.com, sore.

Menurutnya, pengujian yang dilakukan pihaknya secara organoleptik atau secara kasat mata, untuk melihat kesegaran mutu ikan.

Selain itu, kata Darmansyah uji mutu ikan dilakukan secara mikrobiologi.

"Kalau secara mikrobiologi, yang kita uji itu kandungan bakteri patogen yang ada di dalam ikan, termasuk udang dan produk ikan lainnya," ucapnya.

Lanjut dia,"Jadi pengukuran secara mikrobiologi, yang kita uji adalah total pletkon atau TPC, total angka lempeng, eschersia coli, salmonella, dan vibrio cholerae," tambahnya.

Baca juga: Berikut Jadwal dan Tarif Speedboat Reguler Rute Nunukan-Tarakan, 5 Armada Siap Layani Penumpang

Produk ikan yang diambil sampelnya yakni jenis segar dan jenis kering. Dan sebagian besar ikan di Nunukan, beber Darmansyah, didapatkan dari Tawau, Malaysia.

"Produk ikan yang segar kita ambil dari jenis Demersal dan Pelagic seperti layang, ikan merah, tuna dan lainnya. Sementara yang produk kering seperti ikan puput dan udang," ujarnya.

Tak hanya mutu ikan yang dinilai, keterlibatan pemerintah daerah dalam perawatan pasar juga menjadi poin penilaian BKIPM.

"Satu tahun itu kita agendakan dua kali pengambilan sampel. Pada uji sebelumnya, ikan masih layak untuk dikonsumsi. Tapi bukan hanya itu, perlu melihat juga andil dari pemerintah daerah terhadap pasar di sini, perawatannya gimana," tuturnya.

Mengenai hasil uji sampel ikan, kata dia akan diketahui selama 7-10 hari ke depan, tergantung sampelnya.

Baca juga: Berangkat dari Tanjung Selor, Berikut Jadwal dan Tarif Speedboat Tujuan Tarakan, Bunyu, dan Nunukan

"Hari Senin baru kita mulai pengujian. Sesuai SOP kita ujinya 7 sampai 10 hari kerja, tergantung sampelnya. Kalau uji awalnya sudah tidak ada indikasi untuk uji lanjutan, ya bisa lebih cepat," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved