‘Coping Strategy’ Mahasiswa yang Merasakan Salah Mengambil Jurusan di Perguruan Tinggi

Saat ini banyak di kalangan mahasiswa yang sudah di semeter pertengahan, bahkan menjelang skripsi merasa bahwa mereka salah mengambil jurusan.

Editor: Sumarsono
IST
Gabriel Ferdiyana Dewi Pratiwi, Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan 

Oleh: Gabriel Ferdiyana Dewi Pratiwi

Mahasiswa S1 Manajemen Universitas Mulia Balikpapan

TRIBUNKALTARA.COM - Kuliah adalah pendidikan lanjutan yang dimana kita sudah mulai menentukan pilihan jurusan apa yang akan kita tekuni.

Bukan hanya sekadar mencari gelar dan agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, akan tetapi kuliah adalah bagaimana cara pandang hidup kita semakin bertambah luas.

Banyak yang bisa mahasiswa lakukan di kampus seperti berkumpul dengan teman, belajar, berorganisasi dan lain-lain.

Baca juga: Keseimbangan Kuliah dan Kerja bagi Milenial, Berikut Tips Agar Keduanya Bisa Berjalan Lancar

Sehubungan dengan pemilihan jurusan, saat ini banyak di kalangan mahasiswa yang sudah di semeter pertengahan, bahkan menjelang skripsi ataupun tugas akhir merasa bahwa mereka salah mengambil jurusan.

Perasaan seperti itu biasanya timbul karena mereka kesulitan mengikuti perkuliahan, tidak suka dengan mata kuliahnya, tugas yang mungkin dirasakan sebagai tekanan atau beban oleh mahasiswa dan lain-lain.

Jika seorang merasakan hal tersebut, berarti mereka harus mencoba mengubah mindset saat ini juga.

Jika mereka merasa salah mengambil jurusan, maka mereka tidak akan melangkah sejauh ini.

Kuliah tentu mempunyai banyak sekali hambatan-hambatan yang mungkin bisa menyebabkan mereka merasa depressed atau mungkin dalam kondisi emosional tertekan.

Dan akhirnya merasa kesulitan dalam mengikuti perkuliahan yang menyebabkan mereka merasa salah mengambil jurusan dan memutuskan untuk hengkang atau cuti dari perkuliahan.

Tidak ada kata salah dalam mengambil jurusan, karena di perkuliahan yang dipelajari bukan ilmunya saja, tapi sosialisasinya, karena mahasiswa bisa bertemu banyak orang, mendapatkan kenalan baru, bahkan hingga punya networking.

Baca juga: Masih Kuliah Semester 4, Ameer Azzikra Tak Ingin Tinggalkan Pendidikan Meski Sudah Menikah

Mahasiswa harus bisa menjalaninya, jangan mengangap sesuatu menjadi beban, mahasiswa bisa mendapatkan hal lainnya dari apa yang sudah mereka jalani.

Misalnya bagaimana cara berinteraksi dengan orang, cara berorganisasi, itulah yang akan banyak digunakan di kehidupan pekerjaan nantinya.

Sesungguhnya yang membuat mahasiswa tidak mampu hanya rasa malas dan kemungkinan mereka belum mengenali passion atau potensi diri yang dimiliki.

Jangan takut atau malu untuk memberitahukan ini kepada teman, dosen, atau orangtua bahwa mereka mengalami kesulitan.

Karena ini bisa menjadi salah satu dalam mencari solusi atau jati diri yang ada di dalam diri mahasiswa.

Namun apakah masalah seperti itu menjadi dinding penghalang mahasiswa untuk mencapai titik tujuan ataupun kesuksesan atau bahkan menjadi takdir buruk untuk pencapaian goals mereka?

Belum tentu. Mengapa? Karena perasaan salah mengambil jurusan timbul dari mindset. Jika mahasiswa memiliki mindset yang negatif, dampaknya juga akan negatif.

Baca juga: Akses kip-kuliah.kemdikbud.go.id untuk Daftar UTBK-SBMPTN, Dibuka sampai 31 Maret 2021

Dari sini mahasiswa perlu merubah mindset.

Mindset juga merupakan hal yang penting dalam menemukan jati diri ataupun ketika mahasiswa merasa salah mengambil jurusan.

Mereka harus memiliki mindset Growth, dimana mereka tidak boleh terpuruk dengan keadaan, tapi mereka harus berusaha bangkit dan yakin bisa melewati walaupun banyak hambatan-hambatan yang sering muncul serta harus berani mengambil konsekuensi atas pilihan yang sudah diambil.

Mahasiswa perlu membangun mental untuk melawan itu semua dengan ekspresi yang positif, sehingga mampu berdampak baik bagi diri mereka.

Bagaimana cara/strategi mengatasinya?

1. Merenungi apa yang dikorbankan selama kuliah

Mahasiswa harus bisa melihat ke belakang lalu merenungkan apa yang sudah mereka korbankan, seperti waktu, biaya, pikiran selama menjalani kuliah.

Putus kuliah di tengah jalan pastinya akan membuat mereka rugi setelah semua yang sudah dikorbankan selama kuliah.

Mereka harus bisa mengubah itu semua dengan senyuman dan canda tawa, jangan mengubahnya menjadi beban dan dengan kesedihan.

2. Selalu Bersyukur

Mahasiswa harus bisa memposisikan diri bahwa mereka adalah orang yang paling beruntung dan selalu bersyukur, karna banyak diluar sana teman-teman mereka yang belum tentu bisa merasakan duduk di bangku perkuliahan.

Kalau mahasiswa merasa bersyukur pasti mereka akan tetap semangat menjalani perkuliahan

3.  Berdoa

Dengan berdoa mahasiswa akan menjadi lebih baik, tenang dan menjadikan kekuatan agar tetap semangat melanjutkan kuliah sampai selesai.

Jadi mulai saat ini hadapi semua dengan mindset positif, jalani kegiatan-kegiatan yang mampu mendorong bakat dengan mengikuti program kegiatan kampus.

Dan tentunya perlu santai sejenak sebagai self healing untuk membangun kembali motivasi dan semangat aktivitas dalam menjalani segala rangkaian kehidupan di perkuliahan.

“What is broken can be mended. What hurts can be healed. And no metter how hard it gets. The sun will rise again” - Meredith Grey

YOU CAN DO IT. (*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved