Berita Tarakan Terkini
Diduga Kipas Konslet, Ruangan Lab Jurnal FPIK Universitas Borneo Tarakan Nyaris Hangus Terbakar
Diduga kipas konslet, ruangan Laboratorium Jurnal FPIK Universitas Borneo Tarakan atau UBT nyaris hangus terbakar.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Diduga kipas konslet, ruangan Laboratorium Jurnal FPIK Universitas Borneo Tarakan atau UBT nyaris hangus terbakar.
Kebakaran terjadi di Laboratorium Jurnal Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ( FPIK) Universitas Borneo Tarakan, sekitar pukul 19.00 WITA, Senin (227/9/2021).
Dikatakan, Amrullah Taqwa, Dosen Manajemen Sumber Daya Perikanan, diduga penyebab kebakaran karena kipas angin yang konslet.
Baca juga: Antisipasi Sedimentasi pada Drainase, Kodim 0907 Tarakan Ajak Warga Kompak Bersihkan Saluran Air
“Karena siang tadi sampai sore listrik padam dan ditinggalkan penghuni, nah itu konslet,” ujarnya.
Ia melanjutkan, kipasnya sendiri biasa dipakai sehari-hari. Kemungkinan terbakar karena kondisi kipas masih hidup saat listrik padam. “Jadi pas nyala lampu, kontaknya belum tercabut jadi konslet,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pihaknya menerima informasi dari mahasiswa bahwa terjadi kebakaran sekitar pukul 19.00 WITA.
Dan ia pun langsung menuju ke lokasi.
“Ada juga pemadam sudah datang tadi. Anak-anak juga cepat dobrak pintu, mahasiswa yang selamatkan kebetulan belum pulang,” ujarnya.
Upaya ke depannya dengan kejadian kebakaran tersebut, pihaknya mengingatkan kepada seluruh petugas jaga dan mahasiswa yang sudah menggunakan ruangan untuk mengecek kembali listrik sebelum ditinggalkan.
Baca juga: Angkut BBM 1,2 Ton, Pesawat Smart Aviation Rute Tarakan-Long Bawan Tergelincir Keluar Landasan Pacu
Sementara itu, Heris, salah seorang mahasiswa Fakultas Perikanan UBT mengatakan, waktu itu memasuki pukul 17.30 WITA, lampu baru kembali menyala.
Ia bersama rekan-rekannya saat itu sedang duduk di dalam ruangan.
“Jadi junior lihat ada merah-merah kayak api di dalam ruangan sana. Kami bingung mau dobrak kayak apa karena terkunci. Kami dobrak pakai kaki lalu ambil kayu. Langsung kami masuk ambil air dari WC dan kain kami basahkan, kami tutupi langsung padam,” ujarnya.
Kejadiannya tak sampai lima menit.
Ia juga sudah melaporkan kepada pihak satpam atas insiden tersebut.
Pihak PMK Kota Tarakan juga sempat tiba di lokasi namun sudah padam.
“Karena ditelpon satu dosen. Ada enam mobil kayaknya datang. Kami ada enam orang padamkan. Karena kipas angin, kepanasan kayaknya. Kemungkinan lupa dimatikan stop kontak kipasnya,” jelasnya.