Hari Kesaktian Pancasila
Jelang Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Berikut Fakta Sejarah, Bermula dari Tragedi G30S/PKI
Jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober mendatang, berikut fakta-fakta sejarah, bermula dari tragedi berdarah G30S/PKI.
Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.
Ketujuh korban tersebut juga dianugerahi pahlawan revolusi.
Mereka dibunuh oleh PKI lalu dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya di Jakarta Timur.
PKI menuduh mereka akan melakukan makar terhadap Soekarno melalui Dewan Jenderal.
Baca juga: TERUNGKAP! Teka-teka Mengapa Soeharto tak Diculik & Dibunuh G30S/PKI, Kesaksian Kolonel Abdul Latif
Fakta tragedi G30S PKI
1. Penculikan dan Pembunuhan Jenderal oleh Pasukan Cakrabirawa
G 30S PKI terjadi pada 30 September 1965 malam, hingga 1 Oktober 1965 pagi hari.
10 petinggi TNI tewas dalam kejadian tersebut.
Mereka adalah Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal (Letjen) Suprapto, Letjen Haryono, Letjen Siswondo Parman, Mayjen Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomihardjo, Kapten Pierre Tendean, AIP Karel Satsuit Tubun, Brigjen Katamso Darmokusumo dan Kolonel Sugiono.
Penculikan dan pembunuhan para jenderal itu dilakukan di Jakarta dan Yogyakarta.
Sebanyak tujuh jenazah Pahlawan Revolusi ditemukan di sumur berdiameter sempit, yang kemudian dikenal sebagai sumur Lubang Buaya.
2. Penculikan oleh Pasukan Cakrabirawa
Pasukan Cakrabirawa adalah pasukan pengaman Presiden yang andal.
Pasukan ini berkekuatan 3.000 personel dari keempat Angkatan Bersenjata.
Dalam G 30S PKI, Pasukan Birawa menjadi promotor untuk menculik para jenderal.
