Berita Nunukan Terkini

Beredar Hoax Vaksinasi Berbayar, Pegawai Rumah Sakit Ikut Disebut, Begini Reaksi Dirut RSUD Nunukan

Beredar kabar bohong (hoax) terkait vaksinasi berbayar mulai Januari 2021 melalui Whatsapp oleh oknum tak dikenal menyita perhatian publik Nunukan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
IST
Beredar kabar hoax terkait vaksinasi berbayar mulai Januari 2021, melalui status Whatsapp oleh oknum tak dikenal. (HO/ Rinto-Warga) 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Beredar kabar bohong (hoax) terkait vaksinasi berbayar mulai Januari 2021 melalui Whatsapp oleh oknum tak dikenal sempat menyita perhatian publik Nunukan.

Bagaimana tidak, dalam status Whatsapp tersebut menerangkan informasi vaksinasi berbayar diperoleh oknum yang tidak dikenal itu dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan.

Dalam status Whatsapp itu disebutkan 'Sekadar informasi teman-teman, bagi yang belum divaksin ke-1 terakhir bulan 10 ini.

Untuk vaksin bulan 11 dan 12 hanya melayani vaksin ke-2. Dan mulai Januari, vaksinasi dikenakan prabayar. Untuk estimasi Sinovac 1.200. Moderna 1.800. Info dari teman RSUD'.

Kabar hoax yang beredar itu dibenarkan Direktur Utama (Dirut) RSUD Nunukan, dr Dulman.

Baca juga: Oknum PNS di Tarakan Diduga Terlibat Vaksinasi Berbayar, Berikut Tanggapan Wali Kota Khairul

"Informasi hoax itu sudah beredar dari kemarin melalui sosial media. Makanya kami klarifikasi melalui pamflet yang sudah kami sebarkan juga di sosial media," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Jumat (01/10/2021), pukul 13.00 Wita.

"Manajemen RSUD tidak pernah mengeluarkan informasi seperti itu," tambah Dulman.

DIkemukakan, selama vaksinasi berasal dari Kementerian Kesehatan, maka peruntukkan bagi masyarakat secara gratis.

"Selama vaksinnya berasal dari tangan kementerian atau tidak di tangan swasta, maka tidak berbayar. Kami minta warga Nunukan tidak menyebarkan atau meneruskan informasi hoax itu," ucapnya.

Selain itu, dia mengaku pihaknya berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah dalam mencapai target vaksinasi 70 persen hingga akhir tahun 2021.

Untuk itu, dari Senin hingga Kamis  RSUD Nunukan mengadakan vaksinasi dosis satu dan dua.

Baca juga: Oknum Pelaku Vaksinasi Berbayar di Tarakan Akui Tawarkan Satu Paket dengan Swab PCR & Tiket Pesawat

"Kami vaksinasi setiap hari mulai Senin sampai Kamis. Sasaran kami setiap hari mulai 350-400 dosis.

Nah, kalau Faskes di kecamatan lain, termasuk TNI-Polri dan Ormas ikut membantu percepatan vaksinasi ini, maka Desember 2021 nanti kita bisa capai target 70-80 persen warga sudah divaksin," ujarnya.

Bahkan, dalam percepatan vaksinasi ini, Dulman menuturkan, manajemen RSUD menyiapkan tenaga vaksinator sebanyak 100 orang.

"Kalau kecamatan mengadakan vaksinasi dan kurang tenaga vaksinator, kontak aja kami. Nanti kami akan kirim vaksinator ke lokasi vaksin," tuturnya.

Baca juga: Antisipasi Covid-19 dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Lanal Nunukan Suntik Vaksin ke 100 Mahasiswa

Dengan percepatan vaksin Covid-19 itu, Dulman menyampaikan herd immunity (kekebalan kelompok) warga Kabupaten Nunukan agar cepat terbentuk.

"Kalau sasaran vaksinasi kita semua sudah divaksin Covid-19, maka terjadi herd immunity.

Otomatis angka kematian akibat Covid-19 akan berkurang atau tidak ada sama sekali. Ya, di samping itu protokol kesehatan harus tetap dijalankan," ungkapnya.

Saat ini beber Dulman, masih ada 30 ribu dosis vaksin di Gudang Dinas Kesehatan Nunukan.

"Ibu bupati berharap, sebelum stok vaksin di Faskes habis, pasokan vaksin yang baru harus datang. Dan itu harus segera diberikan kepada warga," imbuhnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved