Berita Bulungan Terkini
Semarakan Hari Jadi Bulungan dan Tanjung Selor, Anggota Dewan Gunakan Pakaian Adat Daerah
Semarakan hari jadi Kabupaten Bulungan dan Tanjung Selor, Anggota DPRD Bulungan gunakan pakaian adat daerah.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Semarakan hari jadi Kabupaten Bulungan dan Tanjung Selor, Anggota DPRD Bulungan gunakan pakaian adat daerah.
Rangkaian perayaan hari jadi ke-61 Kabupaten Bulungan dan hari jadi ke-231 Tanjung Selor dimulai pada hari ini.
Salah satunya ialah rapat paripurna istimewa DPRD Bulungan yang digelar di Ruang Sidang Datu Adil, Senin (11/10/2021).
Baca juga: Peringati Hari Jadi Tanjung Selor Ke-231 & Kabupaten Bulungan Ke-61, Begini Harapan Bupati Syarwani
Dalam rapat paripurna yang dihadiri Forkompinda Kabupaten Bulungan, dan segenap anggota DPRD Bulungan serta tokoh masyarakat dan tokoh adat Bulungan itu, disampaikan sekilas mengenai sejarah Bulungan.
Selain itu, para tamu undangan juga mengenakan baju adat dari masing-masing daerah, hal ini guna menyemarakan perayaan hari jadi Bulungan dan Tanjung Selor.
Terlihat Bupati Syarwani mengenakan baju adat khas Bulungan, adapun Wabup Ingkong Ala mengenakan baju adat khas Dayak.
Tak ketinggalan para anggota dewan juga mengenakan baju adat masing-masing daerah, salah satunya ialah Politisi PDI-P Rozana bin Serang.
Dirinya mengenakan baju adat Dayak Lundayeh dengan latar baju berwarna hitam disertai dengan manik-manik bercorak khas Dayak.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Bulungan Senin 11 Oktober 2021, Siang Cerah,Sore Hujan Ringan di Tanjung Palas Barat
Perempuan berdarah Toraja ini mengaku mengenakan baju adat Dayak Lundayeh karena mengikuti suaminya yang berdarah Dayak Lundayeh.
Adapun pada esok hari atau pada saat upacara HUT berlangsung, Rozana mengaku akan mengenakan baju adat khas Toraja.
"Ini pakaian adat Lundayeh, karena suami saya Dayak Lundayeh, kalau saya dari Toraja, jadi hari ini saya pakai Lundayeh baru besok saya pakai Toraja, biar imbang," tutur Rozana bin Serang.
Anggota Komisi 1 ini berujar, bila dirinya tidak memiliki persiapan khusus dalam mengenakan baju adat Dayak Lundayeh.
"Persiapan ini sebentar ya, ini bajunya punya saya, tapi memang ada beberapa aksesoris yang dipinjam," ujarnya.
Ia berharap, di ulang tahun yang ke-61 ini, Kabupaten Bulungan dapat berkembang menjadi lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.
Ia juga berpesan agar pihak Pemkab Bulungan tetap berfokus pada penanganan Covid-19 kendati saat ini Bulungan telah masuk zona oranye.
Salah satunya dengan menggencarkan kegiatan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat.
"Harapan saya semoga Bulungan semakin jaya, dan hari ini Bulungan di zona oranye untuk Covid-19, ini artinya pemerintah sudah bekerja baik dan harus ditingkatkan," katanya.
"Dan sekarang kita juga sudah banyak yang mengikuti vaksinasi, jadi kita harapkan ke depan semua semakin sehat," ucapnya.
Selain Rozana, anggota dewan lainnya yakni Purani Jaui juga mengenakan pakaian adat dalam acara sidang istimewa paripurna DPRD Bulungan.
Kali ini, politisi PDI-P itu memilih mengenakan pakaian khas Dayak Kenyah.
Ia mengaku memilih pakaian adat Dayak Kenyah karena ingin melestarikan tradisi dan kebudayaan turun temurun.
"Kalau ini baju adat Dayak Kenyah, ini dandannya tidak lama ya, yang lama hanya memasang aksesorisnya saja," kata Purani Jaui.
"Baju ini punya saya sendiri, jadi putri Dayak wajib memilki baju tradisional, karena ini budaya kita yang wajib kita lestarikan turun temurun," jelasnya.
Di tengah pandemi Covid-19, perempuan berdarah Dayak ini berharap, pelaksanaan perayaan hari jadi Bulungan atau akrab disebut Birau dijalankan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Sambut HUT Bulungan, Dinkes Siapkan 500 Dosis Vaksin Covid-19 di Kantor Pemkab, Catat Tanggalnya
"Selama pandemi ya kita harapkan semua mematuhi prokes," tuturnya.
Sementara itu Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, penggunaan baju adat tradisional lokal dan nasional tidak lain sebagai upaya melestarikan tradisi dan budaya.
"Kita bebaskan gunakan pakaian adat apa, bisa lokal daerah Bulungan ataupun nasional ya, ini untuk melestarikan tradisi dan juga budaya kita," ujar Syarwani.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official