Berita Nunukan Terkini
Hadapi Era Digitalisasi di Masa Pandemi, Wabup Nunukan Akui UMKM Gunakan E-Commerce Pasarkan Produk
Hadapi era digitalisasi di masa pandemi Covid-19, Wabup Nunukan Hanafiah akui UMKM gunakan E-Commerce pasarkan produk.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Hadapi era digitalisasi di masa pandemi Covid-19, Wabup Nunukan Hanafiah akui UMKM gunakan E-Commerce pasarkan produk.
Pandemi Covid-19 ini membuat hampir semua aktivitas manusia bersentuhan dengan jaringan internet. Bahkan komunikasi sekalipun disarankan melalui virtual.
Pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada aktivitas perdagangan. Dikutip dari Jakarta.Kompas.com, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Nurwan mengatakan perkembangan e-commerce saat ini diiringi dengan peluang serta tantangan.
Baca juga: Talkshow TribunKaltara, Wabup Nunukan Hanafiah: Tak Mudah Tangani Covid-19 di Perbatasan RI-Malaysia
Hal itu dia sampaikan dalam diskusi webinar Gambir Talks secara virtual, Selasa (12/10/2021).
Apalagi menurut Nurwan, pertumbuhan e-commerce saat ini tumbuh pesat, lantaran banyaknya aktivitas belanja online yang terjadi sejak pandemi Covid-19 merebak di seluruh wilayah Indonesia.
Mendengar itu, Wakil Bupati (Wabup) Nunukan, Hanafiah mengaku sebagian besar UMKM di Nunukan sudah memasarkan produknya melalui e-commerce.
Meskipun di wilayah perbatasan RI-Malaysia, masih terkendala dengan jaringan.
"Sebagian dari UMKM di Nunukan sudah melek digital. Banyak yang pasarkan produk gunakan e-commers. Sehingga mereka tidak mengalami kesulitan lagi di tengah pandemi ini," kata Hanafiah dalam talkshow virtual yang diselenggarakan oleh TribunKaltara, Rabu (13/10/2021), pukul 15.00 Wita.
Lanjut Hanafiah,"Di Nunukan ada beberapa produk UMKM berupa cokelat yang dipasarkan melalui e-commerce. Ini yang membuat kita bangga. Karena Pemda tidak dibebani lagi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Tinggal kami mendukung geliat UMKM agar tetap eksis," tambahnya.
Orang nomor dua di Nunukan itu, menuturkan pemerintah daerah akan melakukan perubahan mendasar terhadap berbagai aktivitas masyarakat.
"Kita tahu selama pandemi Covid-19 kegiatan ekonomi masyarakat mengalami kemacetan bahkan bangkrut. Ini jadi atensi kita bersama, bagaimana mereka yang terdampak bisa bangkit lagi," ucapnya.
Baca juga: Satu Speedboat Reguler Rute Nunukan Menuju Tarakan Dijadwalkan Berangkat Siang Ini, Berikut Tarifnya
Dilema Tinggal di Perbatasan
Hanafiah menyampaikan, tinggal di wilayah perbatasan memiliki sisi dilematis yang cukup tinggi.
Dia menjelaskan, banyak keunggulan komparatif yang terjadi di wilayah perbatasan RI-Malaysia.
"Secara geografis, katakalanlah Sebatik ke Tawau, Malaysia hanya 10-15 menit bisa sampai. Sementara kalau kita ke Tarakan, butuhkan waktu dua setengah sampai tiga jam, belum lagi pulangnya. Biaya juga tinggi di banding ke negeri jiran," ujarnya.