Berita Tarakan Terkini

Bantu Pemerintah Atasi PEN, Perusahaan di Tarakan Ekspor Ikan Bandeng Beku Langsung ke Tiongkok

Pandemi, ekspor komoditas perikanan keluar negeri dari Kota Tarakan sudah bisa dilakukan. Secara perdana ekspor ikan bandeng beku langsung ke Tiongkok

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Ekspor perdana ikan bandeng beku di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan. 

Ia melanjutkan, proses pengiriman dari Tarakan ke Xijiang tidak ada kendala. Hanya saja khusus China, pemerintah dan Custom di sana memperketat untuk kepengurusan dokumen.

“Mau gak mau Kementerian Perikanan di Indonesia juga memperketat dari segi regulasi. Tapi tetap kita jail sinergi bagaimana baiknya, dimana Indonesia tetap aman dan perusahaan tetap bisa mengirim,” bebernya.

Lanjutnya lagi, jika tidak ada ekspor, tentu puluhan karyawannya tidak mendapatkan pemasukan.

Update informasi terakhir yang dihimpun pihaknya, karena kondisi Covid-19, Pemerintah Indonesia harus memenuhi prosedur. Ada beberapa perusahaan dimana bukan produknya yang ditemukan mengandung virus Covid-19 melainkan di kemasan.

“Nah itu jadi polemik. Tapi sekarang program pemerintah dalam hal ini BKIPM yang berwenang atas ini itu melakukan uji produk terhadap kemasan itu. Kalau misal hasil uji negatif maka diperbolehkan mengirim,” jelasnya.

Begitu juga swab test untuk karywan di perusahaan diwajibkan lanjutnya. Jika ada yang terinfeksi, maka akan dilakukan investigasi.

“Alhamdulillah sejauh ini di kami alhamdulillah masih aman,” jelasnya.

Baca juga: Sambut Ramadan, Inspirasi Menu Buka Puasa: Cumi Bakar Bumbu Terasi dan Bandeng Masak Keluak

Ia melanjutkan, perusahaan Fiserindo berdiri 2017 dan baru proses aktif awal Mei 2018 di Juata Laut. Produk yang diekspor masih utuh dan tidak ada perlakuan khusus terhadap bahan baku.

“Hanya pencucian, penanganan, kemudian kirim utuh. Masih utuh pengolahan isi perut juga belum ada,” jelasnya.

Ia kembali menjelaskan, adapun yang dikirim dalam bentuk bandeng beku alias masih utuh. Total 2.500 MC, bobotnya kurang lebih 25 ton.

“Kalau ditanya administrasi, dari pemerintah menurut saya masih ringan ya. Masih bisa menutupi cost dan masih dapat untung. Jumlah karyawan kami sekarang 45 orang,” ungkapnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved