Berita Tarakan Terkini
Cerita Pelajar SMAN 2 Tarakan, Sebut Belajar Online tak Efektif, Ingin Segera Belajar Tatap Muka
Hampir dua tahun sudah pelaksanaan pembelajaran tatap muka ( PTM ) ditiadakan sekolah pasca pandemi Covid-19 muncul.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Terhitung hampir dua tahun sudah pelaksanaan pembelajaran tatap muka ( PTM ) ditiadakan sekolah pasca pandemi Covid-19 muncul.
Selama hampir dua tahun PTM ditiadakan, seluruh siswa belajar secara daring atau online.
Seorang pelajar asal SMAN 2 Tarakan membeberkan perbandingan belajar online dan belajar secara PTM di sekolah.
Baca juga: Rencana Jokowi ke Kaltara, Persiapan Pemkot Tarakan Sudah 90 Persen, Polda Kaltara Bantu Pengamanan
Seperti diakui Nabila, pelajar Kelas XII IPA 5 ini, ia sudah lama menginginkan pembelajaran tatap muka ( PTM ).
Menurutnya, PTM lebih baik dibandingkan pembelajaran daring atau online. Ia sudah dua tahun merasakan sulitnya sekolah dengan sistem daring.
Namun ia bersyukur masih sempat PTM saat menduduki bangku kelas 1.
“Sempat kelas satu kemarin. Lalu naik kelas dua, langsung pandemi,” ujarnya.
Ia membeberkan perbedaan belajar online dan PTM. Jika belajar online, masih ada penjelasan guru yang kurang dipahami.
“Kadang materinya kurang dimengerti, guru juga kadang menjelaskan bukan lewat zoom jadi lewat materi dikirim di YouTube. Dan itupun ada beberapa siswa malas nonton YouTube,” bebernya.
Untuk hal yang tak dimengerti, maka bisa bertanya kepada guru namun sangat berbeda jika diterapkan sistem PTM karena interaksi antarsiswa dan guru lebih maksimal.
Sehingga menurutnya pembelajaran daring tidak begitu efektif dan lebih baik jika PTM bisa kembali digelar.
“Karena materi pasti mudah dimengerti, lebih cepat paham sama penjelasan guru. Lebih maksimal PTM menurut saya,” ujarnya.
Baca juga: Bantu Pemerintah Atasi PEN, Perusahaan di Tarakan Ekspor Ikan Bandeng Beku Langsung ke Tiongkok
Ia melanjutkan, jika nanti PTM sudah kembali dibuka, ia tentu sangat menanti dan berharap secepatnya digelar.
“Karena sudah dua tahunan tidak ketemu teman-teman di lingkungan sekolah. Kemarin setahun sempat sekelas tapi belum terjalin keakraban,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Nabila, salah seorang pelajar SMAN 2 Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH