Berita Daerah Terkini

Duel Lansia di Banjarmasin Gegara Buang Sampah Berujung Maut, Balok Ulin dan Palu Jadi Bukti

Duel lansia di Banjarmasin gegara buang sampah di pekarangan berujung salah satunya tewas terbunuh, balok ulin dan palu milik korbandan tsk jadi bukti

BANJARMASINPOST.CO.ID/ACHMAD MAUDHODY
Tersangka penganiayaan berinisial T dihadirkan dalam gelar perkara dipimpin Kapolsekta Banjarmasin Utara, Kompol Indra Agung Perdana Putra, Selasa (19/10/2021). 

Informasi meninggalnya PMI itu dibenarkan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Kombes Pol Hotma Victor Sihombing.

"Iya betul. Ibunya meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas Nunukan. Dia (PMI) tiba di Nunukan bersama 54 PMI lainnya pada tanggal 19 Mei lalu. Mereka kembali ke tanah air melalui jalur samping (jalur tikus), tepatnya Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik," kata Hotma Victor Sihombing kepada TribunKaltara.com, pukul 11.30 Wita.

Pria yang akrab disapa Viktor itu belum mengetahui pasti meninggalnya pahlawan devisa negara itu.

Baca juga: 67 Pekerja Migran Ilegal Kabur Sebelum Dilakukan PCR Swab, BP2MI Nunukan: Nggak Ada yang Awasi

Baca juga: Tiba di Nunukan, Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural Tes Rapid Antingen, 1 Orang Positif Covid

"Untuk penyebabnya masih menunggu pemeriksaan dokter di RSUD Nunukan," ucapnya.

Menurutnya, awal tahun 2021 ini sudah 3 orang PMI meninggal dunia di Nunukan.

Sementara itu, kata Viktor pihaknya hanya bisa memberikan santunan kematian, mengingat anggaran BP2MI Nunukan sangat terbatas.

"Jenazah ibu itu rencananya akan dimakamkan di kampung halaman oleh pihak keluarga. Kami hanya bisa memberikan dana santunan kepada keluarga berduka," ujarnya.

Viktor mengatakan, selama karantina di Rusunawa Nunukan, biaya konsumsi termasuk rapid tes Antigen di tanggung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan.

Baca juga: Disnaker Kaltara Periksa PT Intracwood, Manager HRD: Kami Welcome Tidak Ada yang Harus Ditutupi 

"Kalau biaya pemulangan PMI ke kampung halaman di tanggung oleh BP2MI Nunukan sepanjang mereka memiliki paspor. Sedangkan untuk PMI yang meninggal akan kami fasilitasi sepanjang anggaran masih cukup. Ya kalau tidak cukup maka kami hanya bisa berikan santunan duka kepada keluarga korban," tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan, jenazah Husni Baddu masih berada di kamar mayat RSUD Nunukan, bersama anak dan cucunya. Sembari menunggu hasil uji swab test yang telah dikirim ke Tarakan pagi tadi.

67 Pekerja Migran Ilegal Kabur

Sebanyak 67 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia, kabur sebelum dilakukan PCR swab oleh petugas, Rabu (19/05/2021), sore.

Dikabarkan, saat itu ada sebanyak 121 PMI yang kembali ke tanah air secara ilegal melalui jalur 'tikus' di Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Kombes Pol Hotma Victor Sihombing, mengatakan, saat ratusan PMI itu tiba di Bambangan untuk dilakukan pemeriksaan PCR swab, 72 orang diantaranya kabur.

Namun, 5 orang diantaranya berhasil ditemukan oleh petugas. Sehingga tersisa 67 PMI yang belum ditemukan hingga saat ini.

Hal itu terjadi akibat tak ada petugas keamanan satupun yang mengawal ratusan PMI tersebut.

"Iya saya dapat informasinya malam hari. Nggak ada yang awasi mereka. Jadi hanya dinaikkan angkutan saja. Sampai di Bambangan mereka bingung mau lakukan apa. Tapi ada dokter di situ yang sudah siaga untuk pemeriksaan PCR Swab. Karena jumlahnya ratusan, jadi nggak ketahuan. Hilang satu persatu. Saat ini tersisa 54 orang karena 5 orang berhasil ditemukan petugas," kata Hotma Victor Sihombing kepada TribunKaltara.com, Jumat (21/05/2021), sore.

Menurut Viktor, kepulangan ratusan PMI secara ilegal itu difasilitasi oleh 5 orang yang diketahui merupakan calo.

Ia meminta kepada Satpol PP, masyarakat, termasuk calo untuk segera melaporkan kepada BP2MI Nunukan bila mengetahui keberadaan 67 PMI yang kabur itu.

"Bukannya kami melarang mereka pulang. Tapi harus diperiksa kesehatannya dulu. Jangan sampai mereka terinfeksi Covid-19, otomatis bisa menulari warga di Kabupaten Nunukan. Untung 54 PMI itu dikawal 2 personel TNI. Jadi kami jemput di Tunon Taka lengkap 54 orang," ucapnya.

Baca juga: Memasuki Hari Kelima Pencarian, Sudirman Belum Ditemukan, SAR Tarakan Menyisir Perairan Marungau

Pria berpangkat tiga bunga di pundak itu, mengaku pihaknya akan menyusuri tempat yang biasa dijadikan tempat persembunyian PMI.

Ia khawatirkan, 67 PMI itu akan kabur menggunakan kapal Pelni yang akan tiba dalam waktu dekat.

"Kalau kami temukan, mereka akan kami karantina dulu di Rusunawa. Sesuai ketentuan, setiap pelaku perjalanan dari luar negeri wajib menjalani karantina 5 hari," ujarnya.

Sekadar informasi, pada 19 Mei lalu ada 54 PMI yang kembali ke tanah air melalui jalur 'tikus', Sei Nyamuk. Sementara, pada 20 Mei ada sebanyak 139 orang.

Sehingga, saat ini ada sebanyak 193 PMI yang sedang menjalani karantina di Rusunawa Nunukan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dipicu Soal Sampah, 2 Pria Bertetangga di Banjarmasin Terlibat Duel Lalu hingga Salah Satunya Tewas

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS TKW Asal Indramayu Tewas Dibunuh dengan Sadis, Pelaku Diduga Mantan Pacar

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buruh Migram asal Indramayu Tewas di Taiwan, Pelaku Pembunuhan Diduga TKI asal Bengkulu

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved