Berita Nunukan Terkini
Malaysia Buka Lockdown, Satgas Pamtas & Bea Cukai Datangkan Anjing Pelacak, Perketat Perlintasan
Kabar Malaysia Buka Lockdown, Satgas Pamtas Akui Sinergi Dengan Bea Cukai Datangkan Anjing Pelacak dari Ibu Kota RI
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Malaysia dikabarkan akan membuka lockdown wilayah, setelah dua tahun ditutup akibat pandemi Covid-19.
Rencana dibukanya perlintasan wilayah dua negara bertetangga itu yakni Indonesia-Malaysia, Pemerintah Daerah Nunukan lakukan sejumlah persiapan termasuk pengamanan wilayah perbatasan.
Saat ditemui di Makotis, Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 18/Komposit Letkol Arm Yudhi Ari Irawan, mengatakan pihaknya akan memperketat pengamanan dengan menjaga perlintasan di wilayah perbatasan.
Baca juga: Akibat Lockdown, 7 Pelajar Anak Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia Batal Ikuti ANBK di Nunukan
"Terkait rencana pembukaan akses dari dan ke Tawau, Malaysia, sebelumnya kami sudah mengikuti rapat koordinasi secara virtual dengan Bupati Nunukan. Intinya, kami akan perketat lagi setiap perlintasan," kata Yudhi kepada TribunKaltara.com, Sabtu (23/10/2021), pukul 12.00 Wita.
Menurutnya, saat ini perlintasan di wilayah perbatasan masih sepi, akibat Malaysia lakukan lockdown.
Baca juga: Imbas Nusa Tenggara Timur Lockdown, Penumpang Pelni di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Menurun Drastis
"Kalau Tawau udah buka akses, akan ramai orang lalu-lalang. Sehingga butuh pengawasan yang ketat. Kalau barang sembako, ya kami persilahkan. Tapi kalau sudah Miras dan Narkoba, tidak bisa ditolerir," ucapnya.
Apalagi lagi, beber Yudhi, modus operandi para bandar Narkoba dari Malaysia acapkali mencoba mengelabui petugas.
Sehingga, Yudhi mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bea Cukai Nunukan untuk menyiapkan anjing pelacak.

"Semua pos harus dijaga ketat. Apalagi bandar Narkoba pintar buat modus. Perkiraan akhir bulan ini atau awal November nanti satu anjing pelacak akan didatangkan dari ibu kota, Jakarta. Nanti anjing pelacak itu akan siaga di pos Bea Cukai Sebatik," ujarnya.
Lanjut Yudhi," Memang alat deteksi Narkoba kita belum punya. Saya sempat ngomong ke Kanwil dan itu direspon. Apalagi sejak Ditresnarkoba Polda Kaltara amankan 126 kg sabu asal Malaysia, atensi pimpinan langsung minta anjing pelacak," tambahnya.
Wilayah Jaga Satgas Yonarmed 18/Komposit Hingga ke Mahakam Ulu.
Baca juga: 6 Desa di Tana Tidung Semi Lockdown, Satgas Covid-19 Masih Butuh Tambahan 2 Ribu Vial Vaksin
Yudhi beberkan, wilayah jaga Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 18/Komposit, ditambah hingga ke Mahakam Ulu.
Sehingga kata Yudhi, sebelumnya terdapat dua Satgas Pamtas yang menjaga wilayah perbatasan, kini dijadikan satu Satgas Pamtas saja.
"Dulu kita ada 24 pos sekarang jadi 28 pos termasuk Makotis jadi 29 pos. Kalau Satgas Yonarhanud sebelumnya punya 25 pos. Untuk Yonif 614 punya 25 pos juga. Kalau digabung ada 50 pos. Sejak ada perubahan dua Satgas jadi satu Satgas, wilayah jaga diperkecil jadi 28 pos," tuturnya.
berita Nunukan terkini
lockdown
Malaysia
pandemi Covid-19
Pemerintah Daerah
Nunukan
Tawau
Bupati Nunukan
miras
narkoba
Polda Kaltara
Papua
Proyek Jalan Rp18,2 M Salah Alamat, Tuai Protes Masyarakat Sebatik, DPRD Nunukan Bakal Lakukan RDP |
![]() |
---|
Kecanduan Bermain Judi Online, Pria di Nunukan Nekat Mencuri 3 Hari Berturut, Iptu Siswati: Satu DPO |
![]() |
---|
DPRD Nunukan Minta Kontraktor Rumah Nakes RS Pratama Sebatik Lakukan Perbaikan, Berikut Catatannya |
![]() |
---|
DPRD Nunukan Soroti Dinas Perikanan, 3 Tahun Berturut Alokasikan Bantuan ke Kelompok Nelayan Sama |
![]() |
---|
Khawatir Tangki Berisi 120 Ton Solar Bocor, DLH Nunukan Minta Kapal LCT Tenggelam Segera Dievakuasi |
![]() |
---|