Berita Nunukan Terkini
Dilantik Jadi Ketua IDI Nunukan, dr Sholeh Beber Angka Kematian Ibu dan Anak Tertinggi di Indonesia
Dilantik jadi Ketua IDI Nunukan, dr Sholeh beber angka kematian ibu dan anak tertinggi di Indonesia.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
Pertama kondisi geografis. Kedua sumber daya dokter di tiap Puskesmas masih terbatas. Ketiga, soal kualitas dokter.
"Kita tidak bisa pungkiri pasien dari luar Nunukan seperti Sebatik itu butuh proses paling cepat 2-3 jam untuk dirujuk ke Nunukan. Sementara bayi yang lahir dalam kondisi asfiksia (sesak) itu tidak boleh lebih dari satu jam dirujuknya. Tapi proses evakuasinya lambat karena masalah transportasi. Belum lagi pasien bayi dari Sebuku, Mansalong, dan lainnya itu bisa sampai 6 jam," ungkapnya.
Sebab lainnya, masih ada Puskesmas yang hanya memiliki satu dokter. Sehingga, pelayanan tidak bisa maksimal.
Soal kualitas dokter, perawat, dan Bidan, kata Sholeh, harus sering mengikuti pelatihan.
"Pelatihan itu sangat penting karena ilmunya, ada skill tertentu yang diajarkan. Saya dokter spesialis anak akan siap kapan saja mau dilatih. Sarana dan prasarana kita juga masih banyak belum memenuhi standar khusus untuk pelayanan bayi dan anak," imbuhnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Sabtu 30 Oktober 2021, BMKG Prediksi 4 Wilayah di Nunukan Bakal Diguyur Hujan Ringan
Biodata singkat Ketua IDI Kabupaten Nunukan periode 2021-2024.
Nama: dr Sholeh Rauf, SpA, M.Kes
Tempat, Tanggal Lahir: Liang Bunyu, 21 Agustus 1979.
Pekerjaan: Dokter spesialis anak di RSUD Nunukan
Pendidikan Terakhir:
- Pendidikan spesialis anak di FK Unhas, Makassar.
- S2 Biomedik, Pasca Sarjana Unhas, Makassar.
Alamat Rumah: Kompleks perumahan Telkom.
Penulis: Febrianus Felis.