Berita Tarakan Terkini

Pasca Harga Minyak Goreng  Naik, Penjual Gorengan di Tarakan Ikut Terdampak, Pilih Tetap Bertahan

Kenaikan harga minyak goreng di pasar masih terus terjadi dalam beberapa pekan terakhir, berdampak ke penjual gorengan. Akibatnya omset brkurang.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Harga minyak goreng naik berdampak pada penjual gorengan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kenaikan harga minyak goreng di sejumlah pasar masih terus terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Selain berdampak kepada pedagang, juga berdampak kepada sejumlah penjual gorengan yang sehari-hari membutuhkan bahan baku minyak goreng untuk menjalankan usaha mereka.

Seperti diakui Asriani, salah seorang penjual gorengan di area komplek Gusher, naiknya harga minyak sangat berpengaruh terhadap penjualannya. Meski demikian, harga gorengan yang dijual tetap tidak dinaikkan untuk menjaga pelanggan tidak lari.

Baca juga: Penjual Akui Harga Minyak Goreng 5 Liter Naik Rp 7.000, Prediksi Kedepan Masih Alami Kenaikan

“Sangat berpengaruh sekali. Pasti sudah omzet kami yang berkurang. Karena kalau mau dinaikkan harga gorengannya juga tidak bisa,” bebernya.

Ia juga mengaku menjual karena banyak pelanggan sehingga memilih bertahan dengan harga normal yang disediakan meski harga minyak naik.

Baca juga: Minyak Goreng di Krayan Rp 35 Ribu, Program Jembara Muat 950 Kg Barang Per Tahun, Haberly: Tak Cukup

Ia melanjutkan, penurunan omzet berkurang cukup besar. Dalam sehari habis 3 jeriken untuk menggoreng aneka gorengan jualannya. Itu setara 15 liter. “Kalau dulu harganya bisa sampai Rp 60 ribuan, sekarang naik Rp 80 ribuan. Semogalah bisa diturunkan oleh pemerintah. Ini sudah beberapa bulan naik terus harga minyaknya,” jelas Asriani.

Sementara itu, Agus salah seorang warga mengatakan, kenaikan harga minyak ini perlu disikapi pemerintah mengingat ini pandemi. Kemungkinan juga banyak kegiatan UMKM yang membutuhkan bahan baku minyak goreng.

Harga minyak goreng naik berdampak pada penjual gorengan.
Harga minyak goreng naik berdampak pada penjual gorengan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Agus, salah seorang warga mengakui, dengan kenaikan ini pemerintah harus segera menyikapi apalagi sekarang kondisi pandemi. Banyak ekonomi warga terpuruk dan banyak kegiatan UMKM membutuhkan bahan baku minyak goreng.

Baca juga: Natal dan Tahun Baru, Begini Perbandingan Harga Minyak Goreng Indonesia dan Malaysia di Nunukan

“Mungkin Disdagkop turun tangan, operasi pasar mungkin, kegiatan pasar murah atasi kenaikan ini karena pasti dirasakan berat pelaku UMKM,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved