Liga Inggris

Roy Kane Soroti Statistik Buruk Man United, Tim Paling Banyak Kesalahan Berujung Gol di Liga Inggris

Legenda The Red Devils Roy Kane soroti statistik buruk Manchester United, jadi tim paling banyak kesalahan berujung gol di Liga Inggris musim ini.

Twitter/@ericbailly24
Bek Manchester United Pantai Gading Eric Bailly mencetak gol bunuh diri selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Manchester City di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 6 November 2021. 

Musim lalu, ini berhasil dengan Setan Merah berada di peringkat kedua klasemen akhir Liga Inggris, United, tidak mengubah skemanya musim ini, tetapi, hadirnya Cristiano Ronaldo menjadi hal yang mengubah permainan.

United tidak lagi memiliki pemain yang menekan ketika kehilangan bola, apatisme megabintang Portugal untuk menekan ketika kehilangan bola, menjadi alasan hilangnya dinamisme permainan United.

Data dari StatBombs, menggambarkan masalah ini dengan cukup baik.

Musim lalu, United akan menekan sebanyak 28 persen di daerah pertahanan lawan, musim ini, turun menjadi 23,7 persen, akibatnya, kinerja lini tengah akan cukup berat.

Terbukti, ada kenaikan sebesar 6 persen di lini tengah, musim lalu, United menekan sebesar 43 persen di lini tengah, karena memang punya akibat cukup fatal jika menekan di lini tengah, tanpa kolerasi dari lini depan.

Selain itu, ketika tim melakukan pressing di lini tengah, adalah merupakan reaksi, bukan aksi, artinya, United menjadi tim yang menghadapi tekanan, bukan menekan lawan.

Michael Cox, menjelaskan bagaimana sebuah tim ketika menghadapi tekanan akan memiliki dua pilihan: bertahan rapat, atau melakukan pressing dalam tempo tinggi, Manchester United memilih opsi kedua sebagai senjata.

Permasalahannya, Manchester United tidak begit

van Dijk yang dalam penguasaan bola, ditekan oleh Mason Greenwood yang menjalankan tugasnya dengan baik, ketika bola diarahkan ke Andy Robertson, Aaron wan Bissaka justru memiliki jarak yang terlalu jauh.

Selain itu, beban karena Cristiano Ronaldo yang enggan menekan pemain belakang lawan, juga harus ditutup oleh Marcus Rashford.

Ini menjadi fatal, karena ketika bola diarahkan ke Diogo Jota, Lindelof harus menutup area yang diarahkan wan Bissaka.

Dengan McTominay dan Fred terpancing terhadap pergerakan dua pivot Liverpool, Naby Keita dan James Milner.

Harry Maguire yang juga tidak dalam kondisi fit, praktis tidak bisa berbuat banyak, pasalnya, kecepatan pemain Liverpool sangat mudah membuat United kehilangan posisi.

Lalu bagaimana dengan Raphael Varane? Yang harus diingat, Maguire dan Varane merupakan dua bek yang memiliki tipe serupa.

Baca juga: Big Match Manchester United tak Diunggulkan, Jadi Lumbung Gol Man City? Harap Tuah Cristiano Ronaldo

Di laga melawan Wolves (ketika nir bobol), keduanya justru menjadi titik yang bisa dimanfaatkan oleh Adama Traore yang unggul dalam melakukan akselerasi.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved