Berita Tarakan Terkini
Cerita Liberia, Nakes Terima Penghargaan Tangani Warga Binaan Saat Pandemi Covid-19 di Lapas Tarakan
Cerita Liberia, Petugas Nakes Usai Terima Penghargaan Atas Dedikasi Tangani warga binaan selama Pandemi Covid-19 di Lapas Kelas IIA Tarakan
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Masih dalam momentum semarak Hari Pahlawan, Lapas Kelas IIA Tarakan memberikan penghargaan kepada seluruh tenaga kesehatan yang selama ini berjibaku melakukan penanganan pandemi Covid-19.
Kata Kalapas Kelas IIA Tarakan, Yosep Benyamin Yembise, si momen upacara kenaikan kepangkatan petugas Lapas Kelas IIA Tarakan, empat petugas tenaga kesehatan (nakes) turut mendapat penghargaan dari pemerintah atas dedikasi melakukan penanganan kepada warga binaan selama pandemi Covid-19.
“Merekalah sebenarnya para pahlwan Covid-19 di Lapas kita. Ini penghargaan dari negara dan penghargaan lebih besar akan diberikan Allah,” ungkap Yosep.
Baca juga: Petugas Lapas Tarakan Naik Pangkat dan Beri Sertifikat Warga Binaan, Gernabung jadi Bekal saat Bebas
Penghargaan ini diberikan atas dedikasi petugas nakes di Lapas bekerja selama 24 jam selalu melayani. Bukan hanya menangani Covid-19 saja kata Yosep.
“Empat orang, dua PNS dan honor serta warga binaan yang membantu, mereka luar biasa. Tidak hanya menangani Covid-19 tapi merawat warga binaan yang sakit,” ungkapnya.
Adalah Liberia, satu dari empat petugas nakes Lapas Kelas IIA Tarakan ikut menerima penghargaan pada Rabu (17/11/2021) lalu. Ia sudah bertugas hampir 10 tahun yakni sejak 2011 lalu di Lapas Kelas IIA Tarakan menangani warga binaan yang sakit.
Baca juga: Lapas Nunukan Aktifkan Pelatihan Menjahit, Harapkan WBP Bebas Kantongi Sertifikat Keterampilan
Penghargaan dari Kementerian untuk tenaga kesehatan atau pegawai yang bertugas berkaitan dengan penanggulangan Covid-19.
Dikatakan Liberia, selain dirinya juga ada beberapa rekannya yang ikut berkecimpung dalam penanganan Covid-19 mulai dari penanganan dan sampai pemeriksaan swab test.
Ia mengataka sebenarnya ini adalah program dari kementerian. Ia sedikit berbagi cerita selama bertugas di Lapas Kelas IIA Tarakan.

Mulai dari melakukan penyiapan tempat karantina untuk warga binaan Lapas Kelas IIA Tarakan. Lalu melakukan proses tracing, mencari mereka yang memiliki gejala Covid-19
“Kami lakukan swab. Jika hasilnya positif maka kami karantina sama seperti di luar. Kalau di luar mereka karantina di rumah. Kalau mereka kan di dalam Lapas jadi ditempatkan di sel khusus sambal menunggu hasil swab keluar,” ujarnya.
Baca juga: Menuju Bersih Narkoba, 74 Petugas Lapas Kelas II A Tarakan Jalani Tes Urine Dadakan
Kemudian lanjutnya, jika misalnya ternyata warga binaan ditemukan bergejala parah maka dibawa ke rumah sakit. “Kalau rumah sakit bolehkan opname maka di-opname, kalau tidak ya dibawa pulang dirawat di klinik Lapas,” bebernya.
Selama ini warga binaan di Lapas Kelas IIA Tarakan tidak pernah ditemukan bergejala berat saat terappa Covid-19. Namun lanjutnya, yang selalu diwaspadai dan dikhawatirkan adalah mereka yang memiliki riwayata komorbid.
“Biasanya kalau gak ada ruangan isolasi lagi, kami minta izin dirawat di rumah sakit. Seperti kemarin satu perempuan positif karena gak punya isolasi untuk perempuan kami minta tolong ke RSUKT,” jelasnya.
Adapun lanjutnya, untuk struktur organisasi petugas nakes di Lapas Tarakan dibina langsung oleh Kalapas Yosep Benyamin Yembise.