Berita Kaltara Terkini
Dampak Pandemi, Pemprov Kaltara Minta Kesadaran Kesehatan Mental Disebarluaskan
Pihak Pemprov Kaltara terus mendorong agar pentingnya kesehatan mental dapat terus didorong dan disebarluaskan.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
"Sangat berdampak sekali pada kesehatan jiwa remaja anak, karena ada pembatasan sosial, karena biasanya remaja ini ada di fase aktualisasi diri mengembangkan diri dalam kelompok peer group," kata dr Yuliana Christarina.
"Untuk Daring ini menjadi beban, karena mengerjakan tugas secara sendiri di rumah, seolah-olah hanya mengerjakan tugas saja tanpa interaksi langsung dari guru dan teman, sehingga mereka merasa sendiri, terisolasi dan gangguan kecemasan timbul," terangnya.
Ia pun berpesan, agar siswa tersebut dapat mendatangi tenaga profresional seperti psikolog untuk melakukan konsultasi atas kondisi mental dan gangguan kecemasan yang dialaminya.
Selama pandemi, dr Yuliana juga menyampaikan, terjadinya peningkatan, kunjungan pasien ke Poli Jiwa. Menurutnya yang datang ke Poli Jiwa beragam, mulai dari orang dewasa hingga remaja.
Baca juga: Bunda PAUD Bulungan, Ingin Pengajar PAUD Tingkatkan Metode Belajar Pertumbuhan Psikologis Anak
Ia pun berpesan agar setiap orang yang mengalami gangguan mental seperti gangguan kecemasan atau depresi dapat berkonsultasi pada tenaga profresional.
"Selama pandemi ini kasusnya memang meningkat, seperti saya sehari biasa menangani praktek 3 sampaoli 4 sehari, tapi sekarang bisa 6 sampai 10 bahkan 15 itu mulai dari gangguan berat dan campuran ringan dan sedang," katanya.
"Ini tidak hanya orang dewasa saja, di masa pandemi ini anak SMP dan SMA banyak juga, jadi tidak perlu takut atau malu untuk mencari pertolongan," pesannya.
(*)