Berita Kaltara Terkini
Dampak Pandemi, Pemprov Kaltara Minta Kesadaran Kesehatan Mental Disebarluaskan
Pihak Pemprov Kaltara terus mendorong agar pentingnya kesehatan mental dapat terus didorong dan disebarluaskan.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pihak Pemprov Kaltara terus mendorong agar pentingnya kesehatan mental dapat terus didorong dan disebarluaskan.
Dalam acara yang digelar oleh Dinkes Kaltara dalam memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Wakil Gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan meminta, agar pegawai di lingkungan Pemprov Kaltara dapat menyebarkan energi positif ke masyarakat.
Menurutnya lingkungan yang positif juga berdampak pada kondisi kesehatan mental.
Baca juga: 15 Link Twibbon Hari Kesehatan Mental Dunia atau World Mental Health Day 2021, Bagikan ke Medsos
"Acara ini adalah salah satu upaya kita menciptakan kehidupan yang sehat, khususnya kesehatan mental, jadi masyarakat harus memahami pentingnya kesehatan mental," kata Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan, Kamis (9/12/2021).
"Kita dari Pemda juga terus mendorong adanya energi positif, semangat, kerja sama toleransi, jadi kondisi yang positif itu terkait juga dengan kesehatan mental," tambahnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Dinkes Kaltara Usman, Ia menilai kondisi pandemi Covid-19 cukup banyak berkontribusi pada meningkatnya gangguan kesehatan mental.
Baca juga: Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Health Mental Day, Diperingati setiap 10 Oktober
Karenanya Ia meminta agar kesadaran akan kesehatan mental terus disebarluaskan kepada masyarakat.
"Ini menjadi sangat penting apalagi di masa pandemi ini, terjadi peningkatan kasus, juga berpengaruh pada kesehatan mental dan kontribusinya itu hampir 60 persen, dan itu terjadi di semua lini dari pasien hingga Nakes," kata Usman.
Dalam acara tersebut juga digelar talkshow terkait kesehatan mental yang diisi oleh pakar psikologi dan dokter spesialis jiwa dari RSUD Soemarno Sosroatmodjo.

Para peserta pun terdiri dari siswa-siswi SMA, Mahasiswa serta para guru bimbingan konseling di beberapa SMA di Tanjung Selor.
Saat acara tanya jawab, salah satu siswi SMA yang turut hadir, yakni Rika, mengaku mengalami perubahan pada sikap dan perasaannya selama masa pandemi.
Ia kerap dihadapi oleh gangguan kecemasan saat tengah belajar daring, tak hanya itu, selama pandemi berlangsung Ia mengaku kurang begitu semangat untuk bermain bersama teman-temannya, dan dalam beberapa waktu belakangan dirinya mengaku lebih senang untuk menyendiri.
Baca juga: Pasien Covid-19 Rentan Alami Gangguan Kejiwaan, TP KJM Malinau Harap bisa Wadahi Kesehatan Mental
"Kadang saya gugup kalau harus tampilkan wajah kalau online, saya juga malas bergaul bersama teman-teman," ujar Rika.
Menanggapi keluhan siswi SMA tersebut, Dokter Spesialis Kejiwaan dari RSUD Soemarno Sosroatmodjo dr Yuliana Christarina mengungkapkan, bahwa belajar daring sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan mental siswa.
dr Yuliana menyampaikan, pembelajaran daring menjadi beban bagi siswa karena hilangnya interaksi langsung, yang menyebabkan banyak siswa seakan terisolir.