Berita Tarakan Terkini
Sulap Sampah Jadi Sumber Pendapatan, Cerita Purwanto, Pengelola KSM TIS-KEBAL dan Bank Sampah
Sulap Sampah Jadi Sumber Pendapatan, Cerita Purwanto, Pengelola KSM TIS-KEBAL dan Bank Sampah binaan PT Medco E&P Tarakan
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
Jika dua minggu selesai, setelah setengah kering, kembali dipindah ke peti lainnya untuk menunggu sampai kering dan bisa dikemas untuk tahap ketiga.
Adapun kata Purwanto, harga jual hanya sekitar Rp 2.500 per kilogram. Meski terbilang murah, namun kualitasnya sangatlah mahal.
Namun ia juga menyiapkan dalam bentuk kemasan isi 4 kilogram dipatok Rp 10 ribu. Biasanya kemasan ini paling dicari pembeli. Pupuknya sendiri bisa digunakan untuk menyuburkan aneka tanaman.
Dalam sebulan selama masa pandemi ini ia mengakui cukup menurun omzetnya. Hanya di kisaran Rp 1 juta- Rp 1,5 juta per bulan. Berbeda sebelum pandemi menyerang. Meski demikian ia tetap optimis, rezeki tak akan tertukar.
“Kalau sebelum pandemi alhamdulillah di atas itu pendapatannya.Tapi tetap bersyukur karena sayurannya juga bahan bakunya kami dapat di pasar tidak dibayar. Sekalian diangkut sampahnya dan sekalian pula dimanfaatkan jadi kompos. Jadi semua berguna,” ungkap Purwanto.
Berbicara KSM TIS-KEBAL sendiri, kata Purwanto, lokasi pegomposan sekaligus taman ini berkat binaan Dinas Lingkungan Hidup sejak 2006 bekerja sama dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Medco E&P Tarakan. Lokasinya berada di kawasan Pasar Tenguyun Kota Tarakan.
Ia mengakui, kontribusi Medco dalam hal CSR selama ini cukup banyak. Seperti membantu membuat kantor, pagar dan pengolahan pengomposan.
“Sudah lama dibangun ini untuk kompos. Di dalam TIS-KEBAL ini juga ada pengelolaan hidroponik Tarakan. Di bawah garapan Medco juga,” ujarnya.
Baca juga: Sejak Tanjung Selor Jadi Ibukota Kaltara Sampah Makin Banyak, DLH Imbau Masyarakat Memilah Sampah
Ia bersyukur bantuan Medco Tarakan cukup membantu dalam hal pengembangan TIS-KEBAL.
Selain pengomposan, di TIS-KEBAL juga ada program Bank Sampah. Masih sama kata Purwanto, ini di bawah binaah Kelurahan Pamusian, DLH Tarakan dan juga tentunya Medco Tarakan.
Sistem kerja Bank Sampah TIS-KEBAL ini sendiri kata Purwanto, TIS-KEBAL mengumpulkan sampah plastik, kaleng, kardus, kertas atau buku bekas untuk ditimbang dan dijualkan kembali.
“Segala macam bisa dijual. Kami beli dari masyarakat dan nanti dijual ke Surabaya. Jadi di kami ada yang tugasnya mengumpulka sampah plastik misalnya,” ungkap Purwanto.
Setelah semua terkumpul, Bank Sampah hanya menampung sementara dan nanti akan dikumpulkan di lokasi penampungan yang lebih besar dan selanjutnya dikirim ke Surabaya.
“Hanya dikumpul di sini lalu dikirim keluar. Kami beli misalnya sampah kardus per kilogramnya Rp 800, kemudian plastik Rp 1.200, buku Rp 800, aluminium Rp 10 ribu,” sebut Purwanto.
Sementara itu Lead of PASEC & GS PT Medco E&P Tarakan Zaid Thalib membeberkan, untuk kegiatan CSR memang sudah sejak lama dijalin bersama Pemkot Tarakan.