Berita Nunukan Terkini

BPBD Nunukan Antisipasi Banjir Susulan di Sembakung dan Atulai, Ketinggian Air Sementara 4,65 Meter

BPBD Nunukan antisipasi banjir susulan di Sembakung dan Sembakung Atulai, ketinggian air sementara 4,65 meter.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
HO/ Hasan
Situasi banjir di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kamis (06/01/2022). (HO/ Hasan). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - BPBD Nunukan antisipasi banjir susulan di Sembakung dan Sembakung Atulai, ketinggian air sementara 4,65 meter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan antisipasi banjir susulan di Sembakung dan Sembakung Atulai.

Kasubid Penyelamatan BPBD Nunukan, Hasan mengatakan hari ke-4 untuk empat kecamatan yakni Lumbis Hulu, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, dan Lumbis sudah mulai surut.

Baca juga: Miliki Depo Air Layak Konsumsi, Dirut Perumda Air Minum Nunukan: Warga Bisa Dapat Layanan Air Bersih

Sementara dua kecamatan yang masih diantisipasi adanya banjir susulan oleh BPBD Nunukan, yakni Sembakung dan Sembakung Atulai.

"Ketinggian air pada tiang ukur di Sembakung yakni 4,65 meter. Jadi ada kenaikan dari batas normal 1,65 meter. Hari ini saya masuk ke Sembakung bawa 10 personel sekaligus bawa logistik berupa beras 500 Kg beras," kata Hasan kepada TribunKaltara.com, Jumat (07/01/2022), pukul 13.00 Wita.

Hasan menyebut banjir di Sembakung dan Sembakung Atulai membuat 254 KK atau 1.003 jiwa terdampak.

Mengenai besaran kerugian, Hasan belum bisa lakukan perkiraan. Namun, kata Hasan untuk sektor yang terdampak seperti permukiman warga, infrastruktur, pertanian (perkebunan, sawah, ternak pertanian), sosial, dan ekonomi.

"Tunggu tim keluar dari wilayah terdampak banjir, baru bisa dibuat perkiraan kerugian. Yang jelas sejak 2014, banjir tahun ini lebih besar," ucapnya.

Menurut Hasan, ada dua faktor penyebab air di Sembakung dan Sembakung Atulai terbilang sulit untuk surut.

Pertama, masih ada sisa banjir dari Lumbis hulu yang tertahan di Sungai Sembakung. Ditambah saat ini air laut sedang pasang besar.

"Siklus air laut pasang itu terjadi pagi dan malam. Jadi air laut akan masuk lewat Desa Atap," ujarnya.

Baca juga: Bupati Nunukan Asmin Laura Sebut Perumda Air Minum Tirta Taka Sudah On The Right Track

Meski ketinggian air di dalam rumah sudah mencapai 1 meter, namun warga tak kunjung mengungsi ke posko pengungsian yang sudah didirikan oleh BPBD.

"Warga sudah beradaptasi dengan situasi banjir tahunan. Kalau ketinggian air 5 meter lebih baru mereka mengungsi. Dapur umum juga sudah kami siapkan. Bantuan beras dari Pemda yang sudah didistribusikan ada 1,5 ton. Ditambah ada bantuan dari masyarakat juga," tuturnya.

IDI Nunukan Turunkan 20 Dokter

Hasan menuturkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Sedadap untuk siaga bilamana ada warga yang mengeluh sakit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved