Berita Nasional Terkini

Ibadah Umrah Dibuka lagi Mulai 8 Januari 2022, 400 Jemaah Siap Diterbangkan ke Tanah Suci

Sempat ditutup selama meningkatnya kasus kasus positif Covid-19 atau kurang setahun, ibadah umrah ke Tanah Suci kembali dibuka bagi jemaah Indonesia.

Editor: Sumarsono
Freepik.com
Ilustrasi ibadah Umrah. 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA - Sempat ditutup selama meningkatnya kasus kasus positif Covid-19 atau kurang setahun, ibadah umrah ke Tanah Suci kembali dibuka bagi jemaah asal Indonesia.

Informasi dari Kementerian Agama (Kemenag), jemaah umrah asal Indonesia akan kembali diberangkatkan ke Arab Saudi mulai Sabtu (8/1/2022) besok.

Kabar gembira tersebut disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief dalam keterangannya, Kamis (6/1/2022) kemarin.

Menurut Hilman, persiapan penyelenggaraan ibadah umrah yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 saat ini masih terus dilakukan.

Baca juga: Jemaah Umrah Indonesia Pengguna Vaksin Sinovac Tidak Wajib Booster, tapi Harus Ikuti Aturan Ini

Beberapa aturan dan persyaratan ibadah umrah terus dibahas antara Pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi, terutama bagaimana agar penyelenggaraan umrah terlaksana dengan mematuhi protokol kesehatan demi memberikan perlindungan jamaah.

"Karena masih masa pandemi Covid-19, penyelenggaraan umrah dilaksanakan dengan pengendalian dan pengawasan terhadap kepatuhan protokol kesehatan ketat, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi," kata Hilman.

Dikemukakan, pihaknya telah menggelar hasil rapat lintas kementerian/lembaga berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah umrah pada 3 Januari 2021.

Hilman mengaku sudah mendapat arahan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait keharusan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Kemenag Nunukan Beber 97 Jemaah Umrah Batal Berangkat ke Arab Saudi

"PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) yang akan memberangkatkan jamaah umrah juga wajib melaporkan keberangkatan melalui Siskopatuh," tegasnya.

Ketentuan lainnya, lanjut Hilman, keberangkatan Jemaah diprioritaskan bagi PPIU yang menggunakan penerbangan langsung (direct flight) melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Sementara kepulangan jamaah umrah wajib mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19.

"Keberangkatan empat penerbangan awal mengacu kebijakan umrah aatu pintu (one gate policy) menggunakan Asrama Haji Jakarta sebagai lokasi screening kesehatan dan titik awal keberangkatan yang dikoordinasikan oleh asosiasi PPIU," jelasnya.

Hilman menambahkan, pihaknya juga telah bersurat kepada PPIU dan Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia terkait ketentuan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi ini.

Baca juga: Kabar Gembira! Jemaah Asal Indonesia Bisa Umrah ke Makkah, Berikut Syarat & Penjelasan Ketum Amphuri

"Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag Kabupaten/Kota wajib melakukan pengawasan keberangkatan jamaah umrah di wilayah kerjanya," katanya.

Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen) RI di Jeddah, Eko Hartono menyebut jumlah jemaah umrah yang akan diterbangkan pada keberangkatan perdana besok sekitar 400-an jemaah.

"Iya rencana memang akan ada jemaah umrah tanggal 8 Januari nanti, sekitar 400-an orang dengan Lion Air," kata dia.

Eko mengatakan durasi pelaksanaan umrah dilakukan 11 hari seperti yang telah disampaikan sebelumnya.

Baca juga: Arab Saudi Izinkan Umrah, Kemenag Nunukan Minta PPIU Prioritaskan 91 Calon Jamaah Haji Tertunda

Secara umum, persiapan menyambut jamaah di Saudi sudah siap. Termasuk persiapan karantina lima hari, gelang khusus, serta pengecekan sertifikat vaksin.

Meski menurut informasi, perihal karantina kedatangan jemaah umrah ini sedang dibahas lebih lanjut antara otoritas bandara Saudi atau GACA dan Kementerian Haji dan Umrah Saudi.

"Infonya terkait karantina sedang dibahas lagi, karena ada yang belum klop tentang masa karantina," ujarnya.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menyebut pihak otoritas Arab Saudi sampai saat tetap membuka Kedatangan jamaah dari seluruh dunia.

Meski ada inkonsistensi antara GACA dan Kementerian Haji dan Umrah dalam hal karantina, ia menyebut secara pelaksanaan masih dapat terkendali dan sesuai prosedural.

"Masalah perbedaan waktu karantina tidak menjadi kendala. Karena pada intinya karantina, yang berlaku secara umum itu lima hari, itu yang diberlakukan sekarang," ucap dia.

Ia juga menyebut selama ini memang belum ada titik temu untuk upaya sinkronisasi data PeduliLindungi dan Tawakalna.

Namun hal tersebut tidak lagi menjadi sebuah permasalahan. Kemenag telah mengambil langkah dan inisiatif mengambil data melalui Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh). Data ini pun sudah bisa terbaca di aplikasi Tawakkalna milik Saudi. (tribun network/fah/dod)

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Besok Ibadah Umrah Dibuka Lagi, 400 Jemaah akan Diterbangkan ke Arab Saudi

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved