Berita Tarakan Terkini

Adat Tidung Ulun Pagun Kalimantan Tuntut Edy Mulyadi Minta Maaf ke Masyarakat, Polisi Proses Hukum

Buntut dari pernyataan Edy Mulyadi terkait pemindahan Ibukota Negara (IKN) ke Kalimantan dan viral di media sosial menyulut emosi warga Kalimantan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Ketua Dewan Adat Tidung Ulun Pagun Kalimantan, H.undunsyah, kemudian didampingi Ketua Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun Kota Tarakan, H.Abdul Wahab. Selain itu ada pula Ketua Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun Kabupaten Bulungan, H.Yunus Idris, Ketua Majelis Adat Tidung Ulun Pagun se-Kaltara dan Ketua Pemangku Adat Tidung Ulun Pagun se-Kaltara saat melaksanakan rilis pers di kediaman H. Undunsyah, Senin (24/1/2022) di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Buntut dari pernyataan Edy Mulyadi terkait pemindahan Ibukota Negara (IKN) ke Kalimantan dan viral di media sosial menyulut emosi warga yang berdiam di Kalimantan.

Salah satunya Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun Kalimantan. Senin (24/1/2022) hari ini, Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun Kalimantan Utara melakukan rilis pers aksi pernyataan sikap dan meminta Edy Mulyadi menuntut maaf kepada warga Kalimantan.

"Kami merasa perlu untuk menyampaikan pernyataan sikap atas pernyataan Bapak Edy Mulyadi yang telah viral di media sosial. Pada kesempatan ini, pertama kami menyampaikan rasa prihatin terhadap pernyataan seorang publik figur yang telah berbicara seakan tidak memahami sejarah terbentuknya Republik Indonesia dan berwujud menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ungkap H.Undunsyah, Ketua Dewan Adat Tidung Ulun Pagun Kalimantan kepada awak media, Senin (24/12/2022).

Baca juga: Viral Video Edy Mulyadi Diduga Hina Kalimantan, Sejumlah Politisi di Tana Tidung Ikut Bersuara

H.Undunsyah, mantan Bupati Tana Tidung dua periode ini melanjutkan, pernyataan yang disampaikan Edy Mulyadi dinilai tidak memahami keberagaman, kebhinekaan, toleransi dan simpati terhadap seluruh masyarakat Indonesia.

" Bagaimana kondisi Indonesia pada saat setelah merdeka dan bagaimana kondisi riil negara kita saat ini, mungkin beliau lupa, kita memulai dari yang tidak ada menjadi ada seperti saat ini," urainya.

Edy Mulyadi dinilai seperti tidak memahami keberagaman, kebhinekaan, toleransi, simpati terhadap seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga: Dalih Edy Mulyadi di Depan Tokoh Kalimantan, Jelaskan Maksud Tempat Jin Buang Anak di Lokasi IKN

" Jangan lupa, kita berbeda-beda namun perbedaan tersebut yang telah menyatukan kita sebagai Indonesia, dan yang ke 3 beliau lupa bahwa Kalimantan itu bagian dari NKRI yang kontribusinya tidak sedikit bagi pertumbuhan perekonomian nasional, dengan kekayaan alamnya yang melimpah dan telah dinikmati mungkin hampir seluruh masyarakat Indonesia," tegas H. Undunsyah dalam rilis persnya siang tadi didampinginya pemangku Lembaga Adat Tidung Kalimantan.

Ia melanjutkan, dengan mendasarkan pada hal-hal di atas, ia mewakili seluruh masyarakat adat Tidung Ulun Pagun
meminta kepada seluruh pemangku kepentingan dan khususnya kepada Edy Mulyadi, untuk menyampaikan klarifikasi atas pernyataan-pernyataannya yang telah mendiskreditkan eksistensi Kalimantan sebagai bagian dari wilayah NKRI.

"Meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan secara tertulis melalui media nasional," tegasnya.

Dalam hal ini pihaknya juga meminta kepada pihak yang berwajib untuk memproses secara hukum atas tindakan Edy Mulyadi tersebut karena pernyataan yang bersangkutan mengandung penyebaran ujaran kebencian.

Melalui pernyataan sikap ini, secara lebih khusus, pihaknya dari Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun meminta kepada Bapak Presiden Republik Indonesia untuk tetap melanjutkan program yang telah direncanakan guna memastikan adanya pemerataan perekonomian di seluruh wilayah NKRI.

" Untuk itu, mohon kepada Bapak Presiden agar melanjutkan pembangunan ibu kota nusantara tanpa menghiraukan propaganda masyarakat atau orang per orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak suka dengan karya bapak Presiden. Kami Masyarakat Adat Tidung Ulun Pagun berterima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia berserta kabinetnya yang telah mewujudkan impian masyarakat Kalimantan," urai H. Undunsyah.

Sehubungan dengan perilaku yang tidak etis yang telah disampaikan oleh seorang publik figur sebagaimana di atas lanjutnya, pihaknya mengimbau dan berharap agar para politisi, pakar hukum, cendekiwan, para ulama, pegiat media sosial, agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat maupun pernyataan.

Baca juga: Viral Video Pernyataan Edy Mulyadi, Bupati Bulungan Sebut Tidak Etis, Minta Warga Tahan Diri

" Jangan menyentuh akar kebhinekaan dan keragaman budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia, serta jangan mempengaruhi masyarakat dengan kata-kata atau statement yang dapat memecah belah bangsa ini," jelasnya.

Kalimantan adalah miniatur bangsa Indonesia. Seluruh suku bangsa Indonesia ada di Kalimantan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved