Berita Tana Tidung Terkini
Kantor Kemenag Tana Tidung Rencanakan Program Manasik Haji, Tak Hanya Sasar Calon Jemaah Haji
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tana Tidung rencanakan program Manasik Haji sepanjang tahun.
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tana Tidung rencanakan program Manasik Haji sepanjang tahun.
Kasi Bimas Haji dan Umrah, Kantor Kemenag Kabupaten Tana Tidung, Andi Basri mengatakan, program Manasik Haji ini tidak hanya diperuntukkan bagi calon jemaah saja.
Melainkan, juga untuk masyarakat beragama Islam maupun organisasi-organisasi Islam yang ada di Kabupaten Tana Tidung.
Baca juga: Dapat Hibah Tanah, Nunukan Bakal Punya Madrasah Negeri & Kantor Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu
"Bukan hanya yang mau berangkat, tapi masyarakat yang beragam Islam.
Kemudian organisasi-organisasi Islam itu juga harus kita berikan Manasik Haji," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Pemerintah Saudi akan Prioritaskan Indonesia untuk Haji dan Umrah, Biaya Umrah Bakal Naik Rp 10 Juta
Selain itu, program Manasik Haji ini juga akan menyasar pelajar dan mahasiswa Kabupaten Tana Tidung.
Dia mengatakan, program tersebut juga mendapat dukungan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Tana Tidung, Said Agil.

"Alhamdulillah, katanya silahkan buatkan proposal, nanti akan ditindaklanjuti. Karena ini kan baik," katanya.
Basri menambahkan, program Manasik Haji ini dimaksudkan, agar masyarakat Islam di Kabupaten Tana Tidung memahami pentingnya berhaji bila mampu.
Baca juga: Kuota Calon Jemaah Haji di Kabupaten Tana Tidung Terkecil di Kalimantan Utara, Hanya 16 orang
Lebih lanjut dia sampaikan, dengan menyasar pelajar dan mahasiswa juga, bisa saja para pelajar dan mahasiswa ini ingin membiayai orangtuanya pergi Haji.
Bahkan, bisa jadi, para pelajar dan mahasiswa ini berkeinginan menunaikan rukun Islam yang kelima itu.
"Karena untuk pendaftaran Haji di KTT ini 15 tahun antrian. Lain kalau Tarakan 25 tahun, Nunukan 30 tahun, belum lagi daerah Sulawesi yang sampai 50 tahun antriannya," sebutnya.
(*)
Penulis: Risnawati