Berita Nasional Terkini
Beda Perlakuan Ketum PAN ke Ridwan Kamil, Anies Baswedan dan Erick Thohir Jelang Pilpres, Ada Apa?
Berita Nasional Terkini, beda perlakuan Ketua Umum PAN ke Ridwan Kamil, Anies Baswedan dan Erick Thohir jelang Pilpres 2024, ada apa?
TRIBUNKALTARA.COM - Berita Nasional Terkini, beda perlakuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ke Ridwan Kamil, Anies Baswedan dan Erick Thohir jelang Pilpres 2024, ada apa?
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ( PAN ) Zulkifli Hasan ( Zulhas ) menyebut Ridwan Kamil sebagai sahabatnya.
Hal itu diungkapkan Zulkifli Hasan dalam acara Zulhas Award dan Pidato Kebudayaan di Auditorium Utama Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat, Sabtu (29/1) siang.
Padahal dalam acara tersebut juga hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Sebelumnya diketahui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) sudah pernah menyatakan kesiapannya bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
Sedangkan Anies Baswedan, Erick Thohir, hingga Zulkifli Hasan belum pernah secara terang-terangan menyatakan kesediaannya maju di Pilpres.
Meski begitu, nama-nama tersebut dianggap berpeluang bertarung di Pilpres 2024 mendatang menggantikan Joko Widodo.
Baca juga: Gelaran Pilpres dan Pileg 2024 Bertepatan Hari Valentine, Mendagri Tito Karnavian Buka Suara di DPR
Sebelum menyampaikan pidatonya, Zulhas menyempatkan untuk menyapa RK, yang disebutnya sebagai sahabat.
"Gubernur Jawa Barat, sahabat saya, Ridwan Kamil," ujar Zulhas, Sabtu (29/1).
Sapaan sebagai sahabat itu hanya disematkan Zulhas kepada RK.
Padahal pantauan Tribunnetwork, dua tokoh penting lain turut hadir disana dan duduk di kursi VVIP mendampingi Zulhas, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Zulhas kemudian seolah melepas sinyal dengan mengatakan bahwa panggilan sahabat itu memiliki maksud tertentu.
Diketahui, RK telah secara terbuka maju di Pemilihan Presiden 2024, namun belum menentukan partai politik untuk tempatnya berlabuh.
Ditengarai, arah pernyataan itu adalah 'sinyal' agar RK merapat ke PAN.
"Saya panggil sahabat ada maksudnya. Yang tahu Amanat Institute," kata Zulhas.
Sebaliknya, saat RK menyampaikan tanggapan terhadap Pidato Kebudayaan dari Zulhas, dirinya juga memberikan sapaan.
RK yang mengenakan setelan jas berwarna biru gelap dengan paduan peci hitam, memanggil Zulhas sebagai bapak bangsa.
"Yang saya hormati, orang tua kita semua, yang saya sebut sebagai bapak bangsa, dengan pilihan narasinya yang luar biasa bapak Zulkifli Hasan," kata RK.
Dalam ruangan yang disinari lampu yang cukup remang tersebut, RK menutup sambutannya dengan memuji partai yang dipimpin Zulhas melalui sebuah pantun.
Pantun berbahasa Sunda itu memuji bahwa PAN selalu terdepan.
Baca juga: Gonjang Ganjing President Treshold Jelang Pilpres 2024
"Eta saha nu balapan di Balikpapan, seperti Yamaha Partai PAN selalu di depan," kata RK, seraya diiringi tepuk tangan dan sorakan kader PAN.
Tak hanya satu pantun, sebelum menuruni panggung RK juga memberikan pantun pamungkas yang membawa nama Zulhas.
Saat menyampaikan pantun ini, RK memberikan gesture ibu jari dan telunjuk yang membentuk hati atau love yang populer di negara Korea Selatan.
"Ikan hiu tadi kepanasan, we love you pak Zulkifli Hasan," katanya.
Pengakuan Zulkifli Hasan
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjelaskan alasan dirinya menyapa Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai sahabat.
Hal tersebut dikatakannya dalam Zulhas Award dan Pidato Kebudayaan Zulkifli Hasan.
"Memang saya dekat, saya sayang sama Pak Ridwan Kamil, bukan pura-pura. Memang sayang saya," kata Zulhas di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (29/1/2022).
Meski begitu, Zulhas masih belum mau bicara soal apakah akan mendukung Ridwan untuk Pilpres 2024.
"Iya itu soal lain lagi, tetapi memang kalau udah ada Pak Anies, Pak Ridwan Kamil, Pak Erick ngomong Indonesia itu cerah. Kelihatan Indonesia cerah, terang, dan bakal hebat," katanya.
Baca juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Batal Calonkan Diri Jadi Wapres, Buka Peluang Putrinya di Pilpres
Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan persoalan dukung mendukung masih jauh.
"Tapi ini pemimpin-pemimpin yang berani dialog, berani berdiskusi punya pemikiran-pemikiran cemerlang ya, punya wawasan ke depan. Pikirannya terbuka," kata dia.
"Jadi kalau calon-calon pemimpin kita seperti temen-teman saya yang saya undang ini, Indonesia itu kita lihatnya terang, tetapi kalau yang ribut soal cebong kampret saja kan pusing kita. Mau sampai ke mana?" pungkas dia.