UMKM Kaltara

Cuan Dari Bisnis Masker Kain Motif Etnik Kaltara, Modal Iseng Malah Jadi Penghasilan

Pandemi memberi kesempatan bagi para pelaku UMKM berbenah bisnis.Salah satunya ide untuk berbisnis masker kain motif etnik Kaltara

Penulis: - | Editor: Hajrah
(TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI)
Pemilik UMKM Masker Kain Holy Art, Lili saat melakukan proses pembuatan masker kain yang dapat dicuci dan digunakan kembali, Jumat (4/2/2022). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pandemi memberi kesempatan bagi para pelaku UMKM berbenah bisnis.

Banyak peluang usaha baru yang akhirnya muncul karena didorong situasi ini.

Salah satunya ide untuk berbisnis masker kain.

Unit usaha ini bagi pelaku UMKM dianggap minim risiko dan pasti laku.

Bukan tanpa alasan, sebab masker sudah menjadi kebutuhan utama di masa sekarang.

Baca juga: Mengenal Batik Lulantatibu Khas Nunukan, Produk UMKM Kaltara,Unik Berkat Gabungan Motif 4 Suku Dayak

Salah satu Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Tanjung Selor menangkap peluang ini sebagai ladang bisnis yang menjanjikan.

Usaha masker kain bernama Holy Art sudah memproduksi lebih dari ratusan masker kain semenjak pandemi bergulir.

Dari tangan sang pemilik bernama Lili, telah diproduksi banyak masker dengan ragam motif.

Proses prduksi masker yang dapat dicuci dan digunakan kembali oleh UMKM Masker Kain Holy Art, Jumat (4/2/2022).
Proses prduksi masker yang dapat dicuci dan digunakan kembali oleh UMKM Masker Kain Holy Art, Jumat (4/2/2022). ((TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI))

Mulanya Lili mengaku hanya iseng membuat masker kain polos untuk pemakaian pribadi, lalu ia memberi contoh masker kain buatannya kepada seorang teman.

Tak disangka dari situ, muncul permintaan masker jenis serupa.

Seperti diketahui, dulu penggunaan masker kain sangat dianjurkan mengingat masker medis jumlahnya terbatas.

Sejak saat itu Lili konsisten menciptakan berbagai variasi model masker kain bagi pelanggan setianya.

Lebih lanjut kata Lili, produk masker buatannya tak asal menggunakan jenis kain sembarangan.

Dia tetap mengedepankan prinsip keamanan dan kenyamanan bagi si pemakai.

Untuk diketahui ada beberapa persyaratan untuk masker kain yang aman menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) diantaranya, harus menutupi bagian pangal hidung dan pipi, memiliki karet pengingat yang kokoh,serta bahan katun 100 persen.

Baca juga: Mengenal Beras Adan Krayan, Produk UMKM Kaltara yang Laris Jadi Oleh-oleh Khas Kalimantan Utara

Diakui Lili seluruh standar pemakaian masker kain sudah dipenuhi dalam produksinya.

Dalam pemilihan bahan kain, ia menggunakan kain katun dengan jenis water repellent yang dapat bisa di cuci kembali.

"Waktu itu karena stok masker medis menipis, dan berkat saran masukan dari orangtua, kerabat, maka saya jual masker kain, selain mudah di cuci ulang bisa dipakai lagi, ya saya pakai jenis kain katun jepang water repellent," ujarnya, Jumat (4/2).

Bukan bisnis namanya jika hanya stuck dan tidak ada inovasi di dalamnya.

Lili akhirnya mengembangkan masker yang ia produksi dengan memberi sentuhan motif printing dengan ukir etnik khas Kaltara.

Jadi tak lagi hanya masker kain polos tapi dikembangkan dengan motif etnik Borneo.

Sebenarnya ide tersebut tercipta berkat peluang yang diberikan pemerintah daerah juga bagi pelaku usaha khususnya UMKM.

Lili mulai kebanjiran orderam untuk masker kain etnik.

Baca juga: Sambal Dayak, Produk UMKM Kaltara Ole-ole Incaran Pelancong, Pedasnya Menggigit

Untuk motif etnik sendiri, Lili menggabungkan bebrapa desain dari Malinau, Bulungan dan daerah Kalimantan lainnya.

Dalam proses pembuatan, dikatakan Lili sedikit memakan waktu apalagi utuk jenis motif printing.

Jadi alurnya Lili mendesain motif lalu mengirim ke Bandung untuk dicetak printing menjadi bentuk lembaran kain, kemudian dikirim kembali ke Tanjung Selor untuk prose jahit.

Kalkulasi rampung kata dia kurang lebih 10 hari sehingga jika ada permintaan yang ingin prosesnya cepat, maka dia memilih tak mengambil.

Masker hasil buatan UMKM Masker Kain Holy Art yang berjualan di Toko Bintang 8, Jl. Salak, Bulungan.
Masker hasil buatan UMKM Masker Kain Holy Art yang berjualan di Toko Bintang 8, Jl. Salak, Bulungan. ((TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI))

Apalagi yang membuat masker kain etnik buatannya beda dari yang lain sebab motifnya selalu berbeda setiap bulannya.

Di Holy Art, Lili membanderol harga 1 (satu) masker kain jenis water repellent Rp 25.000, untuk masker kain katun earlop Rp 15.000 sedangkan masker kain karet hijab Rp 20.000.

Pelanggan atau kastemer Lili sendiri tak hanya di Kaltara, masker buatannya sudah melanglang buana ke beberapa wilayah.

Baca juga: Kue Haw Khas Kaltara, Dulu Hanya Ada Pada Acara Tertentu, Kini Jadi Cemilan Unggulan UMKM Kaltara

Ia juga menyuplai sejumlah toko yang ingin menjual masker kainnya dengan harga reseller.

Sebagai informasi, bagi yang ingin membeli produk masker kain buatan Holy Art bisa mengunjungi offline store di Jl Salak, Toko Bangunan Bintang Delapan, atau di online store melalui laman Instagram @holycreative2015 serta nomor Whastapp di 0813-3100-4778.

Pemilik UMKM Masker Kain Holy Art, Lili saat melakukanproses pembuatan masker kain yang dapat dicuci dan digunakan kembali, Jumat (4/2/2022).
Pemilik UMKM Masker Kain Holy Art, Lili saat melakukanproses pembuatan masker kain yang dapat dicuci dan digunakan kembali, Jumat (4/2/2022). ((TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI))

Masker Favorit Gubernur Kaltara

Produk kerajinan tangan atau handmade buatan Lili rupanya sangat diapresiasi para pejabat daerah di Provinsi Kaltara.

Terlihat dalam beberapa kesempatan baik untuk urusan kedinasan atau yang lainnya, Gubernur Kaltara maupun Wakil Gubernur Kaltara menggunakan masker kain motif etnik buatan Holy Art.

Kata Lili, ia menaruh kebanggaan tersendiri pada kerajinan tangan buatannya yang disukai oleh Pimpinan Daerah.

"Pak Gubernur dan Wakil memang kadang kami terima orderannya. Untuk motif biasanya  ada yang diberi tambahan misal burung Enggang untuk mempertegas ikon kota atau daerah," ujar Lili

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved