Berita Tarakan Terkini

Kota Tarakan Tetap PTM 100 Persen, Antisipasi Lonjakan Kasus, Dua Minggu Sekali Lakukan Surveilans

Beberapa wilayah kembali mengalami lonjakan kasus. Salah satunya di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Beberapa wilayah kembali mengalami lonjakan kasus. Salah satunya di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Ini menyebabkan Presiden Joko Widodo melakukan evaluasi pelaksanaan PTM. Terbaru, Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya menghentikan PTM semua jenjang di wilayahnya mulai Selasa (01/02/2022). Penghentian PTM di Kota Bogor akan dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Lantas bagaimana pelaksanaan PTM di Kota Tarakan? Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes menegaskan sampai saat ini masih sama dengan pelaksanaan di awal Januari 2022, yakni masih berjalan.

Baca juga: Siswa Balikpapan yang Belum Divaksin Dosis Kedua, Dilarang Walikota Rahmat Masud Ikut PTM  

“Bahkan kita sudah mulai melaksanakan full PTM selama seminggu itu 100 persen. Selama ini walaupun belum ada peningkatan kasus, kita sudah lakukan surveilans,” beber Khairul.

Surveilans atau pemeriksaan swab test dilakukan di sekolah-sekolah per dua minggu sekali. Dan selama kegiatan surveilans berlangsung, tidak ada ditemukan kasus positif.

“Misalnya nanti terjadi klaster baru dari PTM ini maka pasti akan disetop lagi. Tapi kan sampai saat ini, hasilnya belum ada klaster baru di PTM,” urai Khairul.

Baca juga: Ditemukan Ada Pelajar Terpapar Covid-19, Delapan Sekolah di Kota Balikpapan Langsung Tiadakan PTM 

Ia melanjutkan, per 1 Februari 2021 kemarin sejauh ini pelaksanaan PTM sudah 100 persen sebenarnya sudah bisa dilaksanakan.

Meskipun masih ada beberapa sekolah sebenarnya belum melaksanakan 100 persen lantaran menunggu edaran dari Disdikbud. Dikatakan Khairul, untuk surat edaran sebenarnya hanya tinggal dikeluarkan pihak Disdikbud Kota Tarakan.

Aktivitas di salah satu sekolah di Tarakan yang sudah melaksanakan PTM.
Aktivitas di salah satu sekolah di Tarakan yang sudah melaksanakan PTM. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Saya sudah instruksikan kemarin. Hasil rapat kita per 1 Februari mestinya edaran udah 100 persen sudah bisa berjalan. Karena itu juga sesuai SKB Empat Menteri. Dan sampai saat ini SKB Empat Menteri belum dievaluasi juga sampai sekarang, masih tetap yang zona-zona. Misalnya level 1 dan level dua vaksinasinya di atas 50 persen lansia bisa full day PTM,” jelasnya.

Saat ini memang Tarakan sudah berstatus zona hijau. Meskipun di Pulau Jawa saat ini sedang terjadi tren peningkatan kasus.

Baca juga: Pelaksanaan PTM di Tana Tidung Baru 50 Persen, kecuali Sekolah di Daerah 3T, Begini Alasannya

Untuk itu lanjut Khairul, antisipasi yang bisa dilakukan yakni tetap melaksanakan surveilans dan prokes tetap diterapkan.

“Ini sudah sangat individual sekali kami minta masyarakat untuk prokes. Karena bagaimana menjaga diri masing-masing itu selalu kami imbau rutin ke masyarakat,” jelasnya.

Lalu lanjutnya juga tetap pemantauan rutin melalui pemeriksaan terhadap kelompok berisiko. Misalnya pelaku perjalanan. Kemudian terhadap anak sekolah juga.

“ Kita rutin per dua minggu sekali lakukan testing. Kalau misalnya terjadi kenaikan tentu upaya isolasi akan dilakukan. Sudah belajar pengalaman dua tahun memberikan pelajaran berharga,” jelasnya.

Baca juga: Anak Belum Vaksin Bukan Syarat PTM, Februari Ini Sekolah di Tarakan Lakukan Tatap Muka 100 Persen

Ia berharap tidak terulang kembali lonjakan kasus seperti di 2021 dan 2020 kemarin. Namun jika terulang maka pihaknya sudah siap.

“Kita punya fasilitas tempat tidur yang dulu masih ada dan sudah ditambah,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved