Berita Nunukan Terkini
Vaksinasi Booster di Nunukan Capai 1,33 Persen, Siap Sasar Anggota DPRD, Tim Skrining RSUD Imbau ini
Vaksinasi booster di Nunukan capai 1,33 persen, siap sasar anggota DPRD, tim skrining RSUD imbau ini.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Vaksinasi booster di Nunukan capai 1,33 persen, siap sasar anggota DPRD, tim skrining RSUD imbau ini.
Vaksinasi dosis lanjutan (booster) di Nunukan capai 1,33 persen atau 2.072 orang.
Sesuai target pemerintah daerah (Pemda) di awal, untuk vaksinasi booster Covid-19 sebanyak 5.000 dosis, yang diprioritaskan untuk seluruh ASN di lingkup Pemda termasuk TNI-Polri.
Baca juga: Pengangguran di Nunukan Capai 4,24 Persen, Raperda Perlindungan Naker Lokal Jadi Solusi
Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Nunukan, Sabaruddin mengatakan pelaksanaan vaksinasi booster selama dua hari kemarin menyasar sejumlah pegawai lingkup SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di Kantor Gabungan Dinas-Dinas (Gadis) I.
"Dua hari kemarin vaksinasi booster dilakukan di Kantor Gadis I. Senin depan pindah ke DPRD, dua hari dilaksanakan booster," kata Sabaruddin kepada TribunKaltara.com, Sabtu (05/02/2022), sore.
Sementara itu, Tim Skrining RSUD Nunukan, Ita Ramba meminta kepada penerima vaksinasi booster agar sarapan terlebih dahulu sebelum datang ke lokasi vaksin.
"Jangan sampai tidak sarapan. Khawatirnya mual, pusing, bahkan bisa sesak. Daya tahan tubuh orang beda-beda. Kemarin ada penerima vaksin yang belum sarapan lalu tensinya rendah. Jadi saya suruh sarapan dulu," ucap Ita Ramba.
Vaksin Pfizer diberikan kepada penerima hanya separuh dosis atau 0,15 Ml.
Menurut Ita pemberian vaksinasi lanjutan lebih sedikit dosisnya, lantaran efikasinya lebih besar dibanding vaksinasi dosis satu dan dua.
"Kalau vaksin Sinovac disuntikkan 0,5 Ml beda kalau vaksinasi booster. Kemungkinan KIPI setelah disuntik Pfizer lebih tinggi. Enam jam setelah suntik booster bisa demam seharian. Lalu area suntik biasa nyeri," ujarnya.
Ita menyarankan bila merasa demam pasca vaksinasi booster, cukup mengkonsumsi obat penurun panas (Paracematol).
"Kalau demam, biasa minum Paracetamol turun panas kita. Kecuali tekanan darah tiba-tiba rendah, bisa langsung telepon dokter, ada nomor yang diberikan petugas setelah vaksinasi. Atau bisa ke Faskes terdekat," tuturnya.
Ita mengaku, sejauh ini kendala yang ia dapatkan di lapangan yakni saat di meja skrining beberapa peserta masih takut disuntik vaksin. Itu yang membuat tekanan darah penerima vaksin sontak naik.
"Kalau ada peserta yang tekanannya tiba-tiba naik kami arahkan untuk istirahat sejenak," ungkapnya.
Baca juga: Jadi Tersangka Kasus Narkotika, Oknum Pengawai Honorer Satpol PP Nunukan Segera Dipecat
Saat ini capaian vaksinasi dosis satu di Nunukan sebesar 83,78 persen atau 130.915 dosis. Berikutnya dosis dua sebesar 55,16 persen atau 86.204 dosis.