Berita Nunukan Terkini

Pajak Capai Miliaran, 90 Persen Lampu PJU di Kabupaten Nunukan Tak Berfungsi, Warga Keluhkan Hal Ini

90 persen lampu penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara tidak berfungsi alias rusak sejak tahun 2015 lalu.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Inilah Jenis lampu PJU meterisasi yang rusak di Jalan TVRI Nunukan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - 90 persen lampu penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara tidak berfungsi alias rusak sejak tahun 2015 lalu.

Hal itu berpengaruh pada aktivitas kendaraan yang lewat di malam hari, utamanya wilayah Kecamatan Nunukan Selatan.

Etta Purnamasari, warga Ujang Dewa Sedadap mengeluhkan lampu PJU yang mati di sepanjang jalan menuju rumahnya.

Baca juga: Perbaikan Lampu PJU Ditargetkan Selesai setelah Ramadan, DPR-KP Bulungan Siapkan Anggaran Rp 1,6M

Dia yang kesehariannya bekerja sebagai pabettang (mengikat rumput laut), sering kali pulang malam melewati jalan yang gelap-gulita.

"Saya mabetang pindah-pindah tempat. Jadi kalau mabetang di Tanjung, masuk wilayah Nunukan Selatan sepanjang jalan sampai di rumah itu gelap. Lampunya kan bercabang dua, ada yang satu saja mati dan ada yang dua-duanya mati," kata Etta Purnamasari kepada TribunKaltara.com, Jumat (11/02/2022), pukul 10.30 Wita.

Bahkan Etta mengaku saat pulang kerja malam hari, ia sempat dikejar oleh penggendara motor yang ia sendiri tidak mengenalinya.

Baca juga: Lampu PJU Tenaga Surya di Bulungan Dialihkan ke Listrik, Begini Alasan Bupati Syarwani

"Desember tahun lalu, sekira pukul 21.00 Wita saya pulang kerja, ada orang yang kejar saya pakai motor. Untung ada mobil dari belakang yang agak laju jadi berhenti orang itu ngejar," ucapnya.

Ada 1.249 Unit Lampu PJU Mati

Terpisah, Kasi Prasarana Perhubungan Bidang Darat, Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, Abdul Mukti menjelaskan ada 3 jenis lampu PJU.

Pertama, solar cell merupakan lampu dengan sumber daya dari matahari. Jumlahnya di 7 kecamatan ada 932 unit lampu. Kondisinya 815 mati dan 117 yang hidup.

Kedua, lampu meterisasi hanya ada di Pulau Nunukan dan Sebatik. Jumlahnya 395 unit lampu dengan kondisi 218 lampu yang mati dan 177 hidup.

Ketiga, lampu fled ada di 4 kecamatan dengan jumlah 425 unit lampu yang mana 216 kondisinya mati dan 209 hidup.

Gubernur Kaltara Zainal Paliwang dan Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan dan Korwil LPP-BIFBWD Kaltara, Joko Eko Purwanto saat meresmikan pemasangan program 24.000 titik lampu Penerang Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) bertempat di Ponpes Darul Yaqin, Tanjung Selor, Rabu (27/10/2021).(TRIBUNKALTARA.COM / RAHINO PS)
Gubernur Kaltara Zainal Paliwang dan Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan dan Korwil LPP-BIFBWD Kaltara, Joko Eko Purwanto saat meresmikan pemasangan program 24.000 titik lampu Penerang Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) bertempat di Ponpes Darul Yaqin, Tanjung Selor, Rabu (27/10/2021).(TRIBUNKALTARA.COM / RAHINO PS) (TRIBUNKALTARA.COM / RAHINO PS)

Total lampu penerangan jalan di Kabupaten Nunukan ada 1.752 unit. Sementara yang kondisinya mati ada 1.249 unit dan yang hidup 503 unit.

"Kalau jenis lampu meterisasi bercabang dua di jalan. Sementara kalau lampu fled tersebar di tiang-tiang. 90 persen lampu penerangan jalan tidak berfungsi. Kalau jenis solar cell sudah sejak 2015 rusak. Untuk lampu yang dayanya dari PLN sejak 2020 sudah rusak," ujar Abdul Mukti saat ditemui di ruangannya.

Menurutnya, banyak kemungkinan yang membuat lampu jalan menjadi rusak. Seperti di PLN Nunukan sering mati lalu kondisi cuaca juga jadi faktor penyebab kerusakan.

"Per titik kita tidak bisa pastikan apa saja yang rusak. Tapi kalau gambaran umum yang rusak seperti balon lampu, trafo, fitting, konektor, dan kabel. PLN yang sering mati termasuk cuaca juga jadi faktor kerusakan lampu jalan," tutur Abdul.

Baca juga: Kejahatan Kerap Terjadi di Lokasi Gelap, PLN UP3 Kaltara Dukung Pemkab Bulungan Tambah PJU

Pajak PJU Tak Sebanding Dengan Anggaran Perbaikan

Sesuai rekap rincian pelunasan pajak penerangan jalan umum (PJU) tahun 2021 dari PLN Nunukan, tiap bulan daerah menerima pajak paling rendah Rp438.079.334. Sementara paling tinggi sebesar Rp536.182.030.

Kumulatif PJU Kabupaten Nunukan tahun 2021 sebesar Rp6.004.935.288.

Sesuai Perda Nomor 11 tahun 2011 tentang Pajak Daerah, tarif pajak penggunaan listrik dari sumber lain ada dua yakni bukan untuk golongan industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam sebesar 6 persen. Sedangkan untuk golongan industri pertambangan minyak bumi dan gas alam sebesar 3 persen.

Abdul mengatakan, tahun ini pihaknya akan melakukan perbaikan sesuai alat yang mampu mereka siapkan. Hal itu karena sesuai nilai dalam Surat Penyediaan Dana (SPD) yang mereka terima tahun ini untuk pemeliharaan PJU hanya Rp50 juta.

"Sementara ini yang akan kita lakukan perbaikan hanya 100 unit saja. Karena SPD yang tercover tahun ini hanya Rp50 juta. Anggaran itu sangat tidak cukup kalau harus perbaiki ribuan lampu yang rusak," ungkapnya.

Baca juga: Lampu PJU di Tanjung Selor Tidak Menyala, Bupati Bulungan Sebut Segera Diperbaiki sebelum Desember

Bahkan, kata Abdul tiap tahun melalui Musrenbang tingkat desa dan kecamatan, sangat tinggi permintaan penambahan PJU.

"Tapi kami selaku OPD teknis lebih cenderung kepada pemeliharaan karena jumlah yang rusak sangat banyak. Lalu, anggaran pemeliharaan tidak sebanding jumlah yang rusak. Sementara kalau ada penambahan lagi uang darimana," imbuhnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved