Tips Kesehatan

Begini Kriteria Sehat Mental Versi WHO, Kenali dan Pahami Cara Menjaganya

Seperti halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga tak kalah penting.Disadari atau tidak banyak yang masih abai isu mental health

Editor: Hajrah
Freepik
Ilustrasi. Seperti halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga tak kalah penting. Baik fisik maupun mental, keduanya punya sisi kestabilan yang saling mempengaruhi satu sama lain. 

TRIBUNKALTARA.COM- Seperti halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga tak kalah penting. Baik fisik maupun mental, keduanya punya sisi kestabilan yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Sesuai pengertiannya kesehatan mental berarti kondisi seseorang individu terbebad dari berbagai keluhan maupun gejala gangguan mental. Orang yang sehat secara mental dapat beradptasi dengan masalah-masalah yang dihadapi dan bisa menyesuaikan dirinya.

Disadari atau tidak banyak yang masih abai perihal isu mental health atau kesehatan mental ini.

Akibatnya ketika bertemu dengan orang yang mengalami gangguan serupa, kita justru menodong mereka dengan stigma alih-alih menawarkan solusi.

Masih ingat dengan kasus pesinetron Aliando Syarief yang mengalami gangguan kecemasan berlebih. Hal itu membuat Aliando harus mundur dari panggung hiburan untuk sementara waktu dengan alasan penyembuhan.

Atau artis Marshanda yang terang-terangan bilang jika memiliki gangguan bipolar disorder sehingga harus ke Amerika demi menjalani rangkaian pengobatan.

Kasus aktris Korea Sulli yang bunuh diri akibat depresi. Mantan personil girlband f(x) itu memilih mengakhiri hidupnya karena tidak sanggup lagi mengelola tekanan mental yang ia peroleh.

Ia sempat mengakui dirinya punya gangguan mental, namun netizen malah menudingnya cari perhatian. Sebenarnya secara sosial orang yang punya gangguan mental tak berbeda dengan orang normal. Hanya akan ada kondisi terpuruk jika mereka tak mampu mengelola baik emosi dan pikirannya.

Untuk itu World Health Organization (WHO), mendefiniskan empat kriteria yang harus dipenuhi agar seseorang dapat dikatakan memiliki jiwa sehat.

Pertama, seseorang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya atau mengetahui potensi diri. Kedua, seseorang mampu mengatasi konflik dalam hidupnya.Ketiga adalah ketika yang bersangkutan dapat berlaku produktif, dimana bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Serta yang terakhir mempunyai peran aktif dalam komunitas atau lingkugannya.

Tidak jadi persoalan jika tidak bisa menyelesaikan masalah secara langsung, namun yang bersangkutan mempunyai kesadaraan akan dirinya, mampu atau tidak menyelesaikan masalah itu.

Jika tidak bisa maka dia akan meminta tolong kepada orang lain. Jika seseorang dapat berlaku seperti itu, maka dia mempunyai jiwa yang sehat.

Dokter spesialis kesehatan jiwa dari RSA UGM, dr. Tika Prasetiawati menuturkan, jka satu dari kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka orang tersebut bisa dikategorikan (sebagai) orang dengan masalah kejiwaan atau orang dengan gangguan jiwa.

"Jadi empat komponen itu harus terpenuhi semua,” tutur dokter Tika dikutip dari webinar World Mental Health Day yang diadakan rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM)

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved