Berita Kaltara Terkini
Gagalkan Peredaran Sabu 30 Kg, Polda Kaltara Sebut Barang Haram Berasal dari Cina dan Segitiga Emas
Gagalkan peredaran sabu 30 Kg, Polda Kaltara sebut barang haram berasal dari Cina dan Segitiga Emas.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Gagalkan peredaran sabu 30 Kg, Polda Kaltara sebut barang haram berasal dari Cina dan Segitiga Emas.
Pihak Polda Kaltara berhasil menggagalkan peredaran sabu sebesar 30,72 kilogram.
Sabu tersebut dibawa oleh dua kurir berkebangsaan Malaysia dengan menggunakan speedboat dari Tawau, Malaysia ke perairan Bunyu, Bulungan, Kaltara.
Baca juga: Speedboat yang Bawa Sabu 30,72 Kg dari Tawau Malaysia Turut Disita Polda Kaltara
Dua orang kurir yakni MH dan A membawa barang haram tersebut di dalam sebuah koper berwarna biru.
Di dalam koper itu, terdapat 28 buah kemasan sabu yang dibungkus oleh kemasan plastik teh Cina.
Menurut Dirresnarkoba Polda Kaltara, Kombes Pol Agus Yulianto, barang haram tersebut berasal dari Cina dan melewati kawasan segitiga emas di Asia Tenggara.
Ia meyakini barang tersebut berasal dari Cina dan kawasan segitiga emas, karena dilihat dari ciri khas kemasan berupa teh Cina.
"Kemungkinan ini barang dari China, lalu ke segitiga emas di antara Vietnam, Thailand, Myanmar, baru masuk Malaysia lewat Tawau baru masuk ke kita," kata Kombes Pol Agus Yulianto, Jumat (18/2/2022).
"Karena kemasannya ini kan sama dengan yang kemarin, ini pakai pembungkus plastik teh Cina," sambungnya.
Lebih lanjut, Kombes Pol Agus mengatakan, ada kemungkinan pola penyelundupan sabu antar negara dari Malaysia dan melintasi Kaltara akan berubah.
Baca juga: Ungkap Jaringan Peredaran Sabu Lintas negara, Polda Kaltara Bakal Kerjasama Polis Diraja Malaysia
Dari yang biasanya transit di Tarakan atau Bulungan, menjadi pengiriman di perairan dari kapal yang satu ke kapal yang lain dan langsung menuju lokasi tujuan edar seperti halnya Sulawesi.
"Kemungkinan sekarang ini modus mereka tidak transit lagi di Tarakan atau Bulungan, mereka langsung dari kapal ke kapal tembak ke Sulawesi," tuturnya.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi