UMKM Kaltara

Omzet Bertambah, Bisnis Sembako Pilihan Terbaik saat Pandemi, Sukses Naik Kelas dari KUR Rp 25 Juta

Omzet bertambah, bisnis sembako dan sayuran menjadi pilihan terbaik saat pandemi.  Sukses usahanya naik kelas dari modal KUR dari BRI Rp 25 juta.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
tribunkaltara.com
Aktivitas karyawan M Yainuri saat melayani pembeli. Usaha Yainuri membuka kios sembako dan sayuran justru meningkat di masa pandemi ini. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Omzet bertambah, bisnis sembako dan sayuran menjadi pilihan terbaik saat pandemi.  Sukses usahanya naik kelas dari modal KUR dari BRI Rp 25 juta.

Selama masa pandemi Covid-19, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menangah (UMKM) di Tarakan mengeluhkan karena omzet atau pendapatan menurun.

Namun bagi bisnis ritel yang menjual aneka sembako, sayuran dan kebutuhan dapur, justru mengalami kenaikan.

Seperti dialami M Yainuri, warga yang berdomisili di Kelurahan Karang Anyar Kota Tarakan sekaligus pemilik kios.

Baca juga: Aneka Program untuk Pelaku UMKM Disiapkan BRI, Bisa Naik Kelas sampai Tembus Level Koorporasi

Yainuri menuturkan, sebenarnya berbisnis sembako baik di masa pandemi ataupun bukan pandemi, akan selalu ada perputaran modal.

“Peningkatan malah luar biasa. Dominan di 2020 kemarin sembako, sayur, beras dan kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, sebenarnya kenaikan omzet yang diperolehnya selama 2020 tak lepas dari teknik marketing yang ia lakukan.

Dalam hal penjualan item, tidak hanya menjual produk sembako, tapi juga seperti aneka sayuran dan ikan serta ayam.

Sengaja bagian item sayuran diletakkan di etalase paling depan atau bagian kaki lima pintu masuk kios jualannya.

“Supaya orang yang niatnya datang beli sayur, lihat ada juga jual gula, garam, beras, minyak bisa sekalian. Ketimbang memilih pasar, banyak orang,” urai Yainuri.

 

Baca juga: Hobi Kuliner Hantar Muliana Bisa Punya Usaha Minuman Kekinian Sendiri, Dibantu Pinjaman KUR BRI

Ia melanjutkan, jika biasanya dalam minimarket atau supermarket, aneka sayuran dijual dalam etalase khusus tetap berada di dalam ruangan.

Namun cara yang ia gunakan tidak seperti umumnya penyimpanan sayur di etalase dalam minimarket.

“Tujuannya itu tadi, orang datang niatnya cuma belanja gula, kepikiran mau juga belanja ayam atau ikan, sekalian saja belanja mumpung di satu lokasi,” jelasnya.

Sehingga itu pula yang menyebabkan omzetnya cukup mengalami kenaikan walau kondisi pandemi. Memang diakuinya, berbisnis sembako tidak akan mengalami kerugian. Pun begitu juga aneka sayuran, ikan, ayam dan telor.

“Apalagi orang banyak cari sembako karena untuk kebutuhan primer sehari-hari,” ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved