Walikota Tarakan Sebut Kaltara Butuh Tenaga Dokter, Dukung Universitas Borneo Buka Prodi Kedokteran

TRIBUN KALTARA.COM, TARAKAN – Kebutuhan dokter di Provinsi Kaltara masih sangat tinggi. Begitu juga suplai SDM masih sangat kurang.

Untuk itu Wali Kota Tarakan sangat mendukung adanya rencana pendirian Prodi Pendidikan Kedokteran Program Sarjana dan Program Profesi Dokter di Universitas Borneo Tarakan.

Dikatakan Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, harapannya dengan adanya program studi ini nantinya, anak-anak Kaltara dididik menjadi dokter dan bisa mengabdi di Kaltara.

Baca juga: Komitmen Wujudkan Fakultas Kedokteran di UBT, RSUD dr.Jusuf SK akan Dijadikan Rumah Sakit Pendidikan

Belum lama ini ia juga menghadiri rapat percepatan pembukaan Program Studi Pendidikan Kedokteran Program Sarjana dan Program Profesi Dokter di Universitas Borneo Tarakan yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Borneo pada Selasa, 15 Februari 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Universitas Borneo Tarakan beserta jajaran, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kaltara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan dan kabupaten lainnya di Kaltara, direktur rumah sakit serta para pemangku kepentingan lainnya.

Dikatakan Khairul, diperlukan perhatian serius untuk melakukan percepatan-percepatan, dan Pemerintah Kota Tarakan sesuai kewenangan yang dimiliki pun siap untuk membantu mencarikan solusi.
“Juga memfasilitasi pemenuhan berbagai syarat, standar, ataupun instrumen penilaian (borang) lainnya yang masih perlu dilengkapi,” urai Khairul.

Baca juga: Sambangi Universitas Mulawarman, Bupati Ibrahim Ali Jalin Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran

Rencana pendirian Fakultas Kedokteran di UBT juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan karena dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan dokter di Kaltara.

“Kami sangat mendukung. Dari awal memang kita termasuk yang menginisiasi juga bersama Pak Rektor karena kita melihat bahwa kondisi kebutuhan terhadap tenaga kesehatan khususnya dokter, tenaga medis ini di Kalimantan Utara sangat dibutuhkan,” ujar Khairul.

Ia mencontohkan, Pemkot Tarakan sendiri masih membutuhkan dokter untuk mengisi kekosongan di sejumlah puskesmas.

Bahkan, pihaknya terpaksa menutup pelayanan 24 jam di puskesmas karena kekurangan dokter.

Pemkot Tarakan saat ini sedang berupaya merekrut dokter baru, namun diakui Wali Kota Khairul, belum ada yang mendaftar.

Itu baru dirasakan di Tarakan. Belum lagi di Bulungan, Kabupaten Tana Tidung (KTT), Malinau dan Nunukan yang punya wilayah terpencil. Karena itulah Wali Kota Khairul menilai kebutuhan Kaltara akan tenaga dokter cukup banyak.

Baca juga: Persiapkan Prodi Kedokteran dan Profesi Dokter, Rektor UBT Prof Adri Patton: Sarpras Mendukung

“Sehingga memang mau tidak mau, suka tidak suka, kita barangkali prioritas mendidik anak-anak Kaltara menjadi dokter, sebagian besar,” tuturnya.

Ia melanjutkan, dibukanya Fakultas Kedokteran di UBT, beberapa tahun ke depan kebutuhan Kaltara pemenuhan tenaga kesehatan khususnya dokter umum, tidak ada masalah lagi.

“Baik SDM dan sarana serta prasarana, dukungan SDM sendiri cukup banyak, sementara untuk kampus sudah memadai, tinggal administrasi saja yang harus dikebut,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah