Berita Tarakan Terkini

Komitmen Wujudkan Fakultas Kedokteran di UBT, RSUD dr.Jusuf SK akan Dijadikan Rumah Sakit Pendidikan

Tahun ini, diharapkan izin pendirian Fakultas Kedokteran sudah bisa dikantongi Universitas Borneo Tarakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Prof Adri Patton, Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Tahun ini, diharapkan izin pendirian Fakultas Kedokteran sudah bisa dikantongi Universitas Borneo Tarakan.

Saat ini tahapannya sendiri, Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof Adri Patton tengah mempersiapkan borang dan perangkat pendukung dalam rangka memperlihatkan kesungguhan akan urgensi pendirian Fakultas Kedokteran di Provinsi Kaltara ini kepada Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia.

Dikatakan Prof Adri Patton, rencana ini juga tak lepas dari komitmen Gubernur Kaltara serta Wali Kota Tarakan yang memberikan support.

Baca juga: Persiapkan Prodi Kedokteran dan Profesi Dokter, Rektor UBT Prof Adri Patton: Sarpras Mendukung

“Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat Kaltara harus bangga dan berterima kasih kepada Pak Gubernur Kaltara yang sebenarnya sangat besar komitmen beliau dalam rangka pembukaan Fakultas Kedokteran ini,” beber Prof. Adri Patton saat diwawancarai awak media.

Sebelumnya, ia sudah mengajak jajaran Universitas Borneo Tarakan dan Wali Kota Tarakan dan Ketua DPRD dan anggota DPR RI bertemu dengan Prof. Nizam, Dekan FT UGM yang saat ini juga menjabat sebagai Dirjen Dikti dalam rangka bertemu Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia.

“Waktu itu bertemu dengan Mas Menteri Nadine Makarim. Pada prinsipnya Mas Menteri dan Prof. Nizam waktu itu memberikan tanda bahwa untuk Fakultas Kedokteran di UBT itu pada prinsipnya oke. Walaupun moratorium dan sekarang sudah mulai dicabut. Bahkan mungkin menurut saya sudah dicabut,” jelasnya.

Baca juga: Gubernur Kaltara Dorong Pembentukan Fakultas Kedokteran Universitas Borneo Tarakan

Saat ini tahapan yang dilaksanakan mewujudkan keinginan tersebut, yakni sedang disibukkan mengerjakan borang. Dan pertemuan akan dilakukan dengan pihak UGM beserta Dekan Fakultas Kedokteran dan staf yang ada di sana dalam waktu dekat akan diadakan.

“Sudah oke. Saya sudah sampaikan ke sana. Saya sampaikan ke Pak Gubernur dan beliau siap menerima dan mengundang Prof Nizam dan UGM serta jajarannya untuk memberikan arahan dan masukan dalam proses ini,” jelasnya.

Dan yang paling penting lagi lanjutnya saat ini, keberadaan rumah sakit pendidikan. Pada prinsipnya lanjutnya, Gubernur Kaltara Drs. Zainal Arifin Paliwang sudah menyetujui menjadikan RSUD dr. Jusuf SK sebagai rumah sakit pendidikan.

Keuntungannya lanjut Prof. Adri Patton, dengan status sekarang tipe B, ketika menjadi rumah sakit pendidikan, maka akan menjadi rumah sakit tipe A.

Aktivitas di gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Borneo Tarakan.
Aktivitas di gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Borneo Tarakan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Setelah itu rumah sakit tipe A dan rumah sakit pendidikan, eselonnya 1B. Luar biasa, makanya saya memiliki kebanggan dimana komitmen Pak Gubernur Kaltara mewujudkan ini. Kami sebentar lagi akan menyurati Pak Gubernur, dan kita berharap sebelum tanggal 8 itu, proses penjadian RSUD dr. Jusuf SK bisa sudah dapat rekomendasi dikirimkan ke Kementerian Kesehatan,” harapnya.

Ini salah satu upaya pihaknya memenuhi kebutuhan berbagai persyaratan sebelum pendirian dua prodi kedokteran tersebut.
Lanjutnya lagi, termasuk rumah sakit satelit, ketika nanti Fakultas Kedokteran telah dibuka maka, rumah sakit yang ada di seluruh Kaltara menjadi rumah sakit satelit.

Baca juga: Percepat Pendirian Fakultas Kedokteran UBT, Gubernur Akan Temui Mendikbud Ristek Nadiem Makarim

“Mahasiswa kita melakukan praktek di rumah sakit termasuk kemarin kami membahas dalam pertemuan bagaimana laboratorium memiliki mayat atau jenazah asli untuk kegiatan praktek di laboratorium,” ujar Prof. Adri Patton.

Lebih jauh kata Prof. Adri Patton, ia sangat berterim kasih baik kepada Gubernur Kaltara dan Wali Kota Tarakan yang sudah menunjukkan komitmen mewujudkan hal ini.

Juga tentunya kepala daerah di kabupaten lainnya. Tanpa sinkronisasi dan elaborasi dengan semua pihak, Universitas Borneo Tarakan tentu tak bisa mewujudkan hal ini.

Ini menjadi satu langkah percepatan, setelah nanti pertemuan 8 Maret 2022 mendatang, ia juga menjadwalkan 16 Maret 2022 mendatang akan bertemu kembali dengan Menteri Nadiem Makarim bersama jajaran tentu melibatkan Gubernur dan Wali Kota serta anggota DPR melaporkan progress kegiatan rencana pendirian ini.

Baca juga: Audiensi dengan Lembaga Adat Dayak, Gubernur Utarakan Rencana Pembukaan Fakultas Kedokteran UBT

“Mudah-mudahan tahun ini, izin sudah bisa keluar, Dan sudah bisa menerima mahasiswa baru,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved