Berita Nunukan Terkini

DLH Nunukan Sebut Sampah Plastik Naik Signifikan, Program Pembatasan dan Pengurangan Akan Dimasifkan

DLH Nunukan sebut sampah plastik naik signifikan, program pembatasan dan pengurangan akan dimasifkan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/ Joned DLH Nunukan)
Petugas kebersihan DLH Nunukan sedang mengangkut sampah di Jalan Lingkar. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - DLH Nunukan sebut sampah plastik naik signifikan, program pembatasan dan pengurangan akan dimasifkan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nunukan menyebut penggunaan sampah plastik naik signifikan di tahun 2021.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan, Joned.

Baca juga: Nakes Terpapar Covid-19, Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Nunukan Timur Tetap Berjalan

Joned mengatakan, tahun 2021 volume sampah mengalami penurunan sekira 15.260 ton. Dibanding tahun 2020 timbulan sampah sebesar 16.794 ton.

Sementara itu, sampah yang bisa dikelola DLH pada tahun 2020 sebanyak 11.953 ton. Sedangkan tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 11.002 ton.

"Tapi Secara presentase naik. Presentase 2020 sebesar 71,17 persen dan sekarang naik jadi 72,10 persen. Sampah didominsasi sampah domestik atau rumah tangga, organik, dan sampah plastik yang juga naik signifikan," kata Joned kepada TribunKaltara.com, Rabu (23/02/2022), pukul 13.00 Wita.

Joned menyampaikan pihaknya memiliki beberapa program pembatasan dan pengurangan sampah.

Seperti pembatasan penggunaan kantong plastik, lalu menciptakan kantor ramah lingkungan (eco-office) berupa pembatasan penggunaan kertas di perkantoran.

Berikutnya, di sekolah mulai memberdayakan penggunaan tumbler.

Kemudian untuk program pengurangan sampah dengan meningkatkan kapasitas pemanfataan kembali dan daur ulang.

Baca juga: BMKG Nunukan Prediksi Wilayah Ini Hujan Ringan Mulai Sore hingga Dini Hari, Rabu 23 Februari 2022

"Ini lumayan signifikan. Di tahun ini kami bisa melakukan pengurangan sekira 21,6 persen dari total timbulan sampah. Itu ada daur ulang 1.500 ton per tahun. Pemanfaatan kembali bisa sampai 1.600 ton per tahun. Kalau kita batasi beban ke jadi TPA berkurang," ucapnya.

20 Persen Masyarakat Bawa Kantong Belanja dari Rumah

Joned mengaku tahun 2019 DLH sempat melakukan kampanye pengurangan kantong plastik saat berbelanja di mini market.

"Tapi kami belum mewajibkan di tingkat retail. Sesuai hasil survei di 2021 ada hampir 20 persen masyarakat di Nunukan sudah membawa kantong belanja sendiri dari rumah," ujarnya.

Tahun 2022, kata Joned pihaknya akan mendorong program yang sudah diajukan kepada Kemenkeu RI belum lama ini.

Diketahui Nunukan jadi satu-satunya kabupaten di Kalimantan Utara (Kaltara) yang memperoleh alokasi DID pengelolaan sampah sebesar Rp2,13 Milyar dari Kemenkeu RI, tahun 2022.

"Program yang kami ajukan nanti untuk mendorong hotel, restaurant, rumah makan, retail, dan mini market, pasar tradisional, untuk masif melakukan pembatasan penggunaan kantong plastik. Termasuk sedotan kalau memang digunakan harus disubtitusi menjadi reusable," tuturnya.

Baca juga: 6 Speedboat Reguler Kembali Dijadwalkan Berangkat dari Nunukan ke Tarakan, Rabu 23 Februari 2022

Tak hanya itu, di masyarakat akan ada program layanan edukasi, ekologi, dan ekonomi berbasis sampah. DLH Nunukan akan mendorong masyarakat untuk memilah sampah dari rumah.

"Nanti sistem pengangkutannya terpilah dan bukan kami yang angkut. DLH hanya fasilitasi nanti pengangkutannya oleh bank sampah di lingkungan masing-masing," ungkapnya.

Lanjut Joned,"Misalnya RT/ RW yang ditunjuk sebagai pilot project nanti mereka dijadwalkan berkala. Nanti yang diambil hanya 3 jenis sampah seperti kertas, logam, dan plastik. Dan nggak langsung diambil. Ambil sedikit timbang. Lalu diterbitkan buku tabungannya oleh bank sampah," tambahnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved