Unjuk Rasa Mahasiswa Tarakan

300 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa Mahasiswa Tarakan, Satu Anggota Pingsan

Sebanyak 300 personel polisi dikerahkan Polres Tarakan, guna mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa pada Kamis (24/22/2022).

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com / Andi Pausiah
Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia saat diwawancarai awak media, Kamis (23/2/2022). (TribunKaltara.com / Andi Pausiah) 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Sebanyak 300 personel polisi dikerahkan Polres Tarakan, guna mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa pada Kamis (24/22/2022), di Tarakan, Kaltara.

Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia mengatakan, aksi dorong-dorongan antara mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa hanya mekanisme dalam pelaksanaan tugas.

"Ada benturan sedikit. Itu mekanisme. Tidak ada anarkis," kata AKBP Taufik Nurmandia.

Ia melanjutkan, pada dasarnya untuk kegiatan ini, dari pihak DPRD Tarakan yang ingin ditemui sudah keluar menemui para mahasiswa.

"Tadi sudah turun dan minta mahasiswa 20 orang minta mereka menyampaikan sebagai perwakilan.

Tapi dari mahasiswa tidak mau akhirnya deadlock. Mereka mau anggota DPRD Tarakan duduk ramai-ramai," beber Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia.

Aksi unjuk rasa mahasiswa terkait momen refleksi 2,5 tahun kinerja anggota DPRD Tarakan, di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (24/22/2022). (TribunKaltara.com / Andi Pausiah)
Aksi unjuk rasa mahasiswa terkait momen refleksi 2,5 tahun kinerja anggota DPRD Tarakan, di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (24/22/2022). (TribunKaltara.com / Andi Pausiah) (TribunKaltara.com / Andi Pausiah)

Baca juga: Kecewa tak Bisa Berdialog dengan Anggota DPRD Tarakan, Mahasiswa Siap Bawa Massa Lebih Besar

Menurut Kapolres, keinginan mahasiswa adalah naik ke atas melakukan dialog bersama dan tidak ada istilah perwakilan, sehingga memicu deadlock.

Ia mengakui tak ada kendala dalam pengamanan demonstrasi di depan kantor DPRD Tarakan, namun Taufik Nurmandia tidak menampik ada sedikit benturan yang terjadi.

Total dikerahkan personel sekitar 300 polisi terdiri dari anggota personel Polres Tarakan dan dibantu Satbrimob Polda Kaltara.

"Terhadap mahasiswa yang akan bawa massa lebih banyak, silakan saja. Asalkan mereka ada pemberitahuan, sesuai prokes.

Mereka mau menyampaikan aspirasi adalah hal wajar. Kami tidak bisa menghalangi mereka menyampaikan aspirasi," jelasnya.

Aksi unjuk rasa mahasiswa terkait momen refleksi 2,5 tahun kinerja anggota DPRD Tarakan, di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (24/22/2022). (TribunKaltara.com / Andi Pausiah)
Aksi unjuk rasa mahasiswa terkait momen refleksi 2,5 tahun kinerja anggota DPRD Tarakan, di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (24/22/2022). (TribunKaltara.com / Andi Pausiah) (TribunKaltara.com / Andi Pausiah)

Baca juga: Sempat Ricuh, Pasca Mahasiswa Paksa Masuk ke Gedung DPRD Tarakan, Ini Tuntutan yang Diinginkan

Dalam hal ini kepolisian hanya melakukan pengamanan dan mediator antara mahasiswa dan DPRD.

"Kami kawal dan amankan karena khawatir ada pihak yang tidak bertanggung jawab. Kalau aksi kali ini ada izin resmi mereka sudah bersurat resmi," jelasnya.

Terhadap kondisi prajurit lanjutnya, karena sempat terjadi aksi dorong-dorongan dimana mahasiswa memaksa meringsek masuk ke dalam menembus barikade, pihaknya mengakui tidak ada luka fisik.

"Ada humas tadi mungkin kelelahan saja. Pingsan karena panas tadi," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved