Perang Rusia dan Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina Pecah, Kontraksi Pasar Global Dimulai, Rupiah Langsung Dikabarkan Melemah
Perhatian masyarakat internasional kini tertuju pada invasi yang baru saja digencarkan Rusia kepada Ukraina.Kondisi ini tak pelak memicu kontraksi pad
TRIBUNKALTARA.COM- Perhatian masyarakat dunia kini tertuju pada invasi yang baru saja digencarkan Rusia kepada Ukraina.
Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai operasi militer khusus.
Kondisi ini tak pelak memicu kontraksi pada pasar global.
Nilai tukar mata uang Rupiah Ditutup Melemah 54 point di level Rp14.391 dari sebelumnya di level Rp14.337.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah direntang Rp14.370 hingga Rp14.420
Hal tersebut efek dari menguatnya Dolar Amerika Serikat (AS), yang juga menguat terhadap mata uang lainnya.
Menguatnya Dolar AS disebabkan oleh konflik yang terjadi oleh 2 negara di benua biru tersebut, yakni Rusia dan Ukraina.
Sementara laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (24/2/2022), ditutup merosot 1,48 persen atau 102,23 poin ke posisi 6.817,82.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.758 hingga 6.929, di mana terdapat 109 saham menguat, 492 saham melemah, dan 82 saham tidak mengalami perubahan.
Adapun nilai perdagangan mencapai Rp 21,17 triliun dengan 31 miliaran saham yang ditransaksikan oleh pelaku pasar sebanyak 2 jutaan kali.

Baca juga: Kondisi Darurat, Jokowi Diminta Bertindak, Konflik Rusia vs Ukraina bisa Picu Perang Dunia III
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis mengatakan, perang Rusia - Ukraina mengganggu psikologis pasar dan akhirnya terjadi aksi panic selling dari investor.
"Investor untuk saat ini bisa melakukan wait and see terlebih dahulu, sambil menunggu bagaimana konflik antara Rusia dan Ukraina ini," ujar Azis saat dihubungi, Kamis (24/2/2022).
"Atau mungkin menyiapkan cash sambil menyicil saham-saham yang sudah turun dalam dan memiliki fundamental yang kuat," sambungnya.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, dampak ketegangan antara Rusia dan Ukraina paling terasa ke sektor keuangan Indonesia.
Seban, pada hari ini saat invasi Rusia dimulai, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah bergerak ke level Rp 14.500.