Berita Tarakan Terkini

Awalnya Satu Siswa Terpapar Covid-19, Sekarang Jadi 8 Orang, SMAN 1 Tarakan Putuskan Lakukan PJJ

Awalnya satu siswa yang terpapar Covid-19, sekarang menjadi delapan orang, sehingga SMAN 1 Tarakan memutuskan untuk pembelajaran jarak jauh atau PJJ.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Aktivitas di SMAN 1 Tarakan tampak sepi setelah diberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sampai tanggal 1 Maret 2022 mendatang. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Awalnya satu siswa yang terpapar Covid-19, sekarang menjadi delapan orang, sehingga SMAN 1 Tarakan memutuskan untuk pembelajaran jarak jauh atau PJJ.

Salah satu sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) yang warganya terpapar Covid-19 yakni di SMAN 1 Tarakan.

SMAN 1 Tarakan diketahui mulai terpapar sejak 8 Februari 2022 lalu.

Baca juga: Gara-gara Covid-19, Ini Daftar Sekolah di Tarakan Direkomendasikan Lakukan Pembelajaran Jarak Jauh

Alhasil, sekolah tersebut harus meniadakan pembelajaran tatap muka (PTM) sementara dan melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dikatakan Wety Heri Murtiningrum, Kepsek SMAN 1 Tarakan, awalnya pada 8 Februari 2022 kemarin, satu anak di kelas 1 mengalami sakit.

Atas inisiatif orangtua siswa tersebut melakukan swab test antigen. Hasilnya positif. Kemudian pada tanggal 9 Februari 2022 kemarin, di kelas yang sama ada total 11 siswa tidak masuk ke sekolah karena sakit.

“Kemudian malamnya, orangtua masing-masing inisiatif swab test antigen mandiri, ternyata dari 11 itu ada 4 anak yang dinyatakan positif,” sebut Wety.

Selanjutnya kata Wety, pada 10 Februari kemarin, mengikuti SKB Empat Menteri ketika ditemukan positif, maka satu kelas tersebut diinstruksikan untuk belajar dari rumah secara daring.

“Itu hanya khusus satu kelas itu saja. Kemudian besoknya mereka belajar sampai hari Jumat. Sabtu libur,” jelasnya.

Setelah itu lanjutnya, pihak puskesmas melakukan tracing sisa enam orang yang masih dinyatakan negative sebelumnya. Hasilnya ada lagi ditemukan positif Covid-19.

“Kalau tidak salah posisinya tanggal 14 Februari. Kemudian besoknya semua saya berlakukan daring. Saya putuskan ambil kebijakan, besok belajar daring dan sekaligus kami sterilkan seluruh gedung,” jelasnya.

Secara resmi PJJ dilakukan mulai 14 Februari 2022 kemarin secara keseluruhan di SMAN 1 Tarakan. Sementara itu, guru-guru tetap masuk ke sekolah.

Ia menambahkan, ada satu guru pasca ditracing dengan swab test antigen, ditemukan positif.

“Jadi totalnya di awal 1, lalu tambah 4 dan nambah tiga lagi jadinya tujuh dan tambah gurunya 1. Dan satu yang awal tadi sudah sembuh,” bebernya.

Total keseluruhan terpapar yakni 8 orang. Adapun pada 17 Februari pihaknya menerima surat rekomendasi dari Dinkes Tarakan bahwa berdasarkan hasil tracing, direkomendasikan belajar dari rumah sampai 1 Maret 2022.

Baca juga: Bertemu Deddy Sitorus, Warga Tarakan Curhat Soal Jalan, Bantuan PKH, hingga Minta Motor Sampah

“Tanggal 2 nanti kami kembali PTM 50 persen. Tapi lihat situasi lagi, apakah memungkinkan atau tidak,” jelasnya.

Ia melanjutkan, setelah PJJ diberlakukan ditemukan satu lagi siswa terpapar pasca tracing.

Total keseluruhan menjadi 9 orang yang terpapar di SMAN 1 Tarakan. Namun ada pula siswa yang seiring mengalami kesembuhan atau negative dari Covid-19. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved